Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com
Puasa Berkelas: Meningkatkan Kualitas Hidup dan Menjalin Hubungan dengan Allah Melalui Islam, Iman, dan Ihsan

Puasa adalah praktek penting dalam agama Islam. Puasa dalam Islam itu penting dimulai dengan bagaimana memahami konsep dan pentingnya mencapai kesempurnaan ibadah melalui ibadah puasa selama bulan Ramadan.
Selama bulan Ramadan, umat Muslim menahan diri dari makanan, minuman, dan kegiatan lain sebagai bentuk pengorbanan kepada Allah. Dalam praktiknya, puasa membantu meningkatkan kesadaran spiritual, disiplin, dan kendali diri, serta merenungkan pentingnya berserah diri kepada Allah.
Puasa bukan hanya sebuah kewajiban dalam Islam, tapi juga merupakan bagian integral dari praktik Islam. Iman, keyakinan seseorang terhadap ajaran Islam, dan Ihsan, kesempurnaan dalam beribadah dan mencapai keberadaan Tuhan, saling terkait dan penting dalam kehidupan seorang Muslim.
Dalam konteks puasa, Islam dan Iman sudah terwujud karena kita sudah menjadi seorang Muslim ketika berpuasa. Namun, Ihsan tetap penting dalam kehidupan seorang Muslim karena membantu mencapai kesempurnaan dalam beribadah dan mencapai keberadaan Tuhan yang lebih tinggi. Dengan berpuasa, seseorang menunjukkan kesediaannya untuk mengikuti ajaran Islam dan membantu mencapai Ihsan.
Dalam kesimpulannya, puasa adalah salah satu bentuk pengorbanan dan kesediaan untuk mengikuti ajaran Islam serta membantu seseorang mencapai keberadaan Tuhan yang lebih tinggi atau Ihsan. Melalui puasa, umat Muslim dapat menggapai kesempurnaan beribadah dengan pengorbanan kepada Allah.
Tingkatan Puasa Menurut Al-Imam Ibnu Qudamah: Dari Puasa Umum Hingga Puasa yang Memuaskan Hati dari Ambisi Rendah
Tingkatan Puasa Menurut Al-Imam Ibnu Qudamah dalam kitab Mukhtasar Minhajul Qashidin ada tiga. Tingkat pertama adalah shaumul umum, kelas dasar dan awam. Yaitu puasa orang-orang awam yang hanya menahan diri dari makan dan minum selama bulan suci Ramadan. Puasa seperti ini ada kemungkinan tidak diterima oleh Allah SWT.
Tingkat kedua adalah shaumul khusus, puasa kelas menengah. Yaitu puasa orang-orang khusus yang ketika masuk Ramadan mereka menjaga pandangan, lisan, tangan, kaki, pendengaran dan penglihatan serta seluruh anggota badannya dari dosa.
Puncaknya (khususul khusus), pusasa istimewa. Yaitu, orang-orang yang berpuasa sampai pada titik mempuasakan hatinya dari ambisi-ambisi yang rendah dan pemikiran-pemikiran yang menjauhkan dia dari Allah.
Kesimpulan
Puasa berkelas adalah puasa para elit. Puasa berkelas, adalah puasa yang dicari dan menjadi obsesi yang bukan sekedar sebagai pencari kepuasaan spiritual, atau pun surga-Nya. Namun lebih sekedar itu, yaitu pencari rido Allah Yang Maha Meninggikan.