Agung MSG
Agung MSG Wiraswasta

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Maksimalkan Momentum Terakhir Ramadan: Memperbaiki Diri dan Berdoa untuk Mendapat Rido-Nya

20 April 2023   23:48 Diperbarui: 20 April 2023   23:53 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maksimalkan Momentum Terakhir Ramadan: Memperbaiki Diri dan Berdoa untuk Mendapat Rido-Nya
Evaluasi diri di akhir Ramadan : nilai, makna dan inspirasi apa yang penting kita hidupkan di dalam diri | pexels.com/Alena Darmel 

Memanfaatkan Waktu Terakhir Ramadan untuk Menghindari Kelalaian

Waktu adalah aset berharga yang tidak dapat diulang. Namun, terlalu sering kita melalaikan waktu yang kita miliki, terutama ketika kita sibuk dengan aktivitas sehari-hari. Waktu yang kita miliki selama Ramadan terakhir adalah waktu yang sangat berharga dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Sebagaimana dikatakan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, "Menyia-nyiakan waktu lebih berbahaya dari kematian, karena menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari Allah dan negeri akhirat, sedangkan kematian hanya memutuskan dirimu dari dunia dan penduduknya." Kita harus menyadari bahwa kelalaian terhadap waktu selama Ramadan dapat menyebabkan kita kehilangan kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri pada Allah SWT.

Sebagai umat muslim, kita harus memaksimalkan waktu yang tersisa untuk memperbaiki diri dan memperbanyak ibadah. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud radhiallahu 'anhu, dia berkata, "Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, ajalku berkurang, namun amalanku tidak bertambah."

Maka dari itu, saat ini adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri dan memperbanyak ibadah. Selama Ramadan terakhir, kita harus berusaha untuk menyelesaikan apa yang belum sempat kita kerjakan selama Ramadan sebelumnya dan berupaya untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Kita juga harus meningkatkan kesadaran diri kita dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat mengalihkan perhatian kita dari ibadah.

Sebagaimana kata Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah, "Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, PASTI akan disibukkan dengan hal-hal yang batil." Oleh karena itu, kita harus selalu sibuk dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat, seperti membaca Al-Quran, shalat tarawih, bersedekah, dan mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan.

Kita harus menyadari bahwa waktu terakhir Ramadan adalah waktu yang sangat berharga dan kita harus memanfaatkannya sebaik-baiknya. Jangan sampai kita terlena dengan waktu dan melalaikan ibadah. Semoga kita semua dapat memperbaiki diri dan memperbanyak ibadah di waktu yang tersisa selama Ramadan terakhir. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun