Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com
Membentuk Kebiasaan Positif Pasca Ramadan dengan Neuroplastisitas & Pengembangan Karakter
Kesimpulan
Kita sudah membahas tentang pentingnya membentuk kebiasaan positif pasca puasa. Juga bagaimana konsep neuroplastisitas dan pengembangan karakter dapat membantu membentuk kebiasaan itu. Dalam Islam, puasa dapat membantu dalam pengembangan karakter yang baik dan membentuk kebiasaan positif. Dengan memanfaatkan neuroplastisitas, kita dapat membentuk kebiasaan positif setelah puasa.
Pesan-pesan penting dari artikel ini adalah pentingnya memahami bagaimana otak bekerja, faktor-faktor yang mempengaruhi neuroplastisitas, dan prinsip-prinsip dalam Islam untuk mengembangkan karakter. Rekomendasi untuk membentuk kebiasaan positif pasca puasa adalah dengan fokus pada solusi masalah dan membentuk kebiasaan baru yang positif, seperti disiplin, ketabahan, dan kesabaran.
Dengan demikian, membentuk kebiasaan positif pasca puasa sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan mental. Melalui pengembangan karakter yang baik dan memanfaatkan neuroplastisitas, kita dapat mencapai tujuan hidup yang lebih baik dan sukses di dunia dan akhirat.