Merayakan Lebaran dengan Ziarah
Kemudian saya juga bertanya kepada kakak saya mengenai mengapa setiap lebaran selalu menyempatkan waktunya untuk berziarah?, kemudian kakak saya menjawab "yang Namanya ditinggal pergi pasti juga da kangenya walaupun tidak bisa memeluk raga dan melihat fisiknya tapi setidaknya kita bisa mendoakan dan berkunjung dirumah terakhirnya".
Dari pertanyaan-pertanyaan yang saya tanyakan kepada kakak saya, ternyata banyak pesan yang bisa kita ambil.
Pesan yang bisa kita ambil ketika berziarah meliputi:
- Hormati dan Kenang Jasa Leluhur: Berziarah adalah waktu yang tepat untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa leluhur kita. Mereka telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk siapa kita saat ini, dan menghargai mereka adalah tindakan yang sangat mulia.
- Renungkan Makna Kehidupan: Ziarah mengajarkan kita untuk merenungkan makna kehidupan yang lebih dalam. Ketika kita berada di depan makam, kita disadarkan akan kesementaraan kehidupan ini dan pentingnya menghabiskan waktu dengan bijak, serta mempersiapkan diri untuk kehidupan di akhirat.
- Jaga dan Lebih Hargai Keluarga: Ziarah juga mengajarkan kita untuk lebih menjaga dan menghargai keluarga kita. Momennya yang bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya membuat kita lebih menghargai hubungan yang telah Allah berikan kepada kita.
- Bersyukur atas Berkat yang Diberikan: Ketika berziarah, kita juga diajak untuk bersyukur atas segala berkat yang telah diberikan kepada kita. Melihat kuburan dan merenungkan kehidupan leluhur yang telah berakhir, kita diingatkan akan pentingnya mensyukuri setiap momen yang kita miliki.
- Ampuni dan Maafkan: Ziarah juga adalah waktu yang tepat untuk memberikan maaf dan memohon ampun. Melihat kuburan dan merenungkan kehidupan leluhur yang telah berlalu mengingatkan kita akan pentingnya memaafkan dan meminta maaf kepada sesama.
Dengan mengambil pesan-pesan tersebut, ziarah tidak hanya menjadi sekadar kunjungan fisik ke makam, tetapi juga menjadi momen yang penuh makna dan pembelajaran yang mendalam bagi kita sebagai individu dan sebagai umat manusia.
Mari kita merenungkan dan memperdalam pengalaman spiritual melalui ziarah. Ketika kita memasuki tempat peristirahatan terakhir leluhur kita, mari kita heningkan pikiran dan hati kita.
Di tengah keramaian Lebaran, ada keheningan yang menggema di sekitar makam, mengundang kita untuk menghentikan langkah sejenak dan merenung.
Di dalam kesunyian ini, mari kita merenungkan kebesaran Allah SWT, Sang Pencipta yang memberikan hidup dan mengambilnya kembali. Setiap makhluk hidup, termasuk kita, adalah titipan-Nya yang harus kita jaga dengan baik.
Kita juga bisa merenungkan tentang arti kehidupan. Apa yang sebenarnya menjadi tujuan kita di dunia ini? Apakah kita telah hidup sesuai dengan ajaran-Nya? Apakah kita telah memberikan yang terbaik bagi keluarga dan sesama?
Dan yang tak kalah penting, mari kita juga memohon ampun dan memaafkan. Kita semua manusia yang penuh kekurangan dan kesalahan. Mari kita saling memaafkan dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik, karena kehidupan ini terlalu singkat untuk dipenuhi dengan dendam dan kebencian.
Dengan merenungkan dan memperdalam pengalaman spiritual melalui ziarah, kita akan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperkokoh ikatan dengan leluhur, dan memperbaharui komitmen untuk menjalani hidup sesuai dengan ajaran-Nya.
Semoga ziarah tidak hanya menjadi kunjungan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang membawa kedamaian dan keberkahan bagi kita semua.