Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Guru

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ide Masak Sayur Sederhana, Namun Tetap Sehat

4 Mei 2020   00:06 Diperbarui: 4 Mei 2020   00:01 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ide Masak Sayur Sederhana, Namun Tetap Sehat
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nasi Merah dengan Kandungan Serat Tinggi

Keluarga saya memilih nasi merah sebagai menu santapan sehari-hari. Biasanya kami memasaknya sebagai campuran beras putih dengan perbandingan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Bila menyukai nasi merah yang warnanya pekat, maka campuran beras putihnya bisa lebih sedikit. Jika lebih menyukai nasi merah yang warnanya tidak terlampau pekat, maka campuran beras putihnya bisa diperbanyak.

Nasi merah dianjurkan sebbagai salah satu menu makan sahur, karena kandungan serat yang terdapat dalam nasi merah lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan serat dalam nasi putih. Dengan kandungan serat yang lebih tinggi ini, akan menjadikan badan kita terasa lebih segar selama menjalankan ibadah puasa seharian.

Menurut informasi yang diterbitkan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia di situs akg.fkm.ui.ac.id, beras merah mengandung zat antosianin. Selain berperan memberikan warna merah pada beras, zat ini juga bersifat sebagai antioksidan yang baik bagi kesehatan.

Beras ini memiliki kandungan glikemik (glycemic index/GI), juga memiliki kandungan nutrisi, serat, vitamin, dan mineral yang lebih tinggi dibandingkan beras putih. Bahkan dengan mengonsumsi beras merah secara teratur akan dapat mengurangi risiko penyakit diabetes militus.

Menu Sehat Tak Harus Mahal dan Mewah

Untuk menyajikan menu makan sahur yang sehat, kita tidak harus mengolahnya dari bahan makanan yang harganya mahal. Yang penting kita mengenal prinsip-prinsip yang baik dan benar saat pengolahan makanan tersebut berlangsung.

Beberapa vitamin yang terkandung di dalam sayur (vitamin B dan C) dapat hilang karena proses memasak yang salah. Untuk mencuci sayur disarankan dilakukan di air yang mengalir, karena bila kita merendam sayuran di dalam air, kandungan vitamin C-nya dapat larut.

Selain itu, disarankan agar memotong sayuran dalam ukuran besar-besar, agar saat dimasak nutrisinya tidak banyak yang hilang. Bila kita menyukai potongan yang lebih kecil, maka kita bisa memotong sayuran tersebut setelah masak.

Beberapa jenis sayuran pun dapat dimasak dengan cara tertentu. Ada yang sebaiknya dikukus, ditumis, dipanggang, atau direbus. Dengan memperhatikan tatacara memasak sayur tesebut, maka kandungan nutrisi pada sayur akan bisa dipertahankan.

Demikian sedikit kisah dan ide sederhana dari saya tentang menu masak sahur yang bisa dicoba oleh siapa saja. Beberapa tips yang ada dapat dieksplorasi lebih jauh dengan jalan bertanya kepada mereka yang lebih berpengalaman dalam dunia memasak, salah satunya kepada orang tua kita masing-masing -- yang pasti memiliki pengalaman memasak aneka menu lebih banyak dibandingkan saya dan Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun