Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Guru

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mewujudkan "Connecting Happiness" melalui Sedekah Tanpa Batas

8 Mei 2020   20:05 Diperbarui: 8 Mei 2020   20:22 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mewujudkan "Connecting Happiness" melalui Sedekah Tanpa Batas
Dua Kakak Beradik Menanti Rejeki di Tepian Jembatan Barito (Foto: koleksi pribadi, 2015)

Petugas depot es krim segera melayani permintaan es krim anak kecil itu. Setelah saya membayarnya, anak kecil itu berucap lirih, "Terima kasih, Kak!" Dia pun kemudian ngeloyor pergi begitu saja, menghambur ke arah jalan raya sambil berlari-lari kecil kegirangan.

Saya dan istri kemudian melanjutkan menikmati es krim yang masih tersisa. Sembari berbincang, tak lama kemudian es krim di mangkuk kami kasing-masing habis. Saat hendak beranjak meninggalkan depot itu, dari seberang jalan kini muncul tiga orang anak kecil yang usianya sebaya. Kami mengenal salah satu anak itu. Ya, dialah anak kecil yang barusan tadi saya traktir es krim!

Sebelum masuk ke dalam depot, ketiga anak kecil itu tampak berbincang sesaat lamanya. Sesekali waktu tatapan mereka melirik kearah kami. Istri saya hanya tersenyum sambil berbisik, "Nah, itu anak tadi yang sekarang membawa teman-temannya ke sini."

Segera saya menengok isi kantong jaket saya. Alhamdulilah, saya bersyukur karena di kantong itu masih ada beberapa lembar uang puluhan ribu.

Saat anak-anak itu masuk ke dalam depot, langkah-langkah kaki mereka seperti terkena medan magnet yang begitu kuat dari meja kami. Tanpa ba bi bu, mereka langsung menuju meja kami. Saya segera menyambut mereka bertiga dan saya mengulangi apa yang saya lakukan terhadap anak kecil itu saat perjumpaan pertama tadi.

Setelah mendapatkan es krim yang mereka inginkan, ketiga anak kecil itu lagi-lagi menghambur ke arah badan jalan, berlari-lari kecil kegirangan dan menghilang begitu saja di tikungan jalan berikutnya. Saya hanya tersenyum kepada istri saya, dan saya meyakini bahwa saat itu semangat "connecting happinness" telah menghinggapi hati kami berdua, ketiga anak kecil itu, dan mungkin juga pengunjung maupun penjaga depot es krim tersebut.

Sedekah Menembus Batas Hati

Istilah sedekah dalam teks Arab tertulis () seperti dikutip pekanbaru.tribunnews.com bermakna membelanjakan harta atau mengeluarkan dana dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah, yaitu maksudnya adalah ibadah atau amal shalih. Sedekah itu memang amat luas dimensinya, bahkan terkadang bukan hanya terbatas pada wilayah pengeluaran harta saja. Tetapi segala hal yang berbau kebaikan, meski tidak harus dengan harta secara finansial, termasuk ke dalam kategori shadaqah.

Saya pribadi memegang prinsip, selama saya mampu dan diberi kesempatan untuk melakukan sedekah, maka saya akan melakukannya dengan senang hati.

Saya juga pernah mempunyai pengalaman menarik lainnya ketika saya dan istri sedang makan jagung bakar di salah satu pusat kuliner di Kota Banjarmasin. Setelah kami duduk di salah satu warung tenda yang ada, muncul serombongan pengamen yang datang dan menyanyi di tempat itu. Usai menyanyi, saya memberikan lembaran uang kepada mereka.

Di saat yang lain, datang rombongan pengamen berikutnya. Dan saya pun lagi-lagi menyodorkan lembaran uang kepada rombongan kedua ini. Saat menikmati sepertiga porsi jagung bakar kami, rombongan pengamen ketiga muncul dan menyanyi dengan riangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun