Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Guru

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mewujudkan "Connecting Happiness" melalui Sedekah Tanpa Batas

8 Mei 2020   20:05 Diperbarui: 8 Mei 2020   20:22 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mewujudkan "Connecting Happiness" melalui Sedekah Tanpa Batas
Dua Kakak Beradik Menanti Rejeki di Tepian Jembatan Barito (Foto: koleksi pribadi, 2015)

Hingga menjelang jagung bakar kami habis, telah muncul lima rombongan pengamen berbeda yang datang mengalir silih berganti. Saat hendak beranjak pergi meninggalkan warung tenda itu, datang serombongan pengamen berikutnya. Kali ini saya sempat minta maaf kepada mereka karena tidak bisa memberi apa-apa, berhubung lembaran uang yang tersisa di kantong jaket saya hanya cukup untuk membayar uang parkir.

Jujur saja, saya dan istri saya malam itu merasa gembira dengan pengalaman makan jagung sembari ditemani 6 rombongan pengamen berbeda yang menyanyi silih berganti. Meskipun apa yang kami berikan mungkin tidak seberapa, namun kami bisa menangkap rasa syukur yang terpancar dari wajah para pengamen tersebut. Connecting happiness terasa menjalari perasaan kami berdua dan keenam rombongan pengamen tadi.

"Senyummu pada wajah saudaramu adalah sedekah, amar makruf dan nahi munkar adalah sedekah, penunjuki orang yang tersesat adalah sedekah, matamu untuk menunjuki orang buta adalah sedekah, membuang batu, duri atau tulang dari jalanan adalah sedekah." (HR. At-Tirmizy)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun