Rahasia Sehat dan Bugar Jalani Puasa Ramadan di Masa Pandemi
Makan makanan yang sehat tentu sudah menjadi kewajiban bagi kita semua, khususnya bagi kita yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Makanan sehat tidak harus mahal. Makanan sehat pun tidak harus dibeli di restoran atau rumah makan terkenal.
Selama setahun ini, kita semua tengah berada dalam pusaran pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Dan kita kembali dipertemukan dengan bulan Ramadan di masa pandemi. Ramadan kedua yang berlangsung di tengah berkecamuknya perang melawan pandemi virus ini.
Makanan Sehat Tidak Harus Mahal
Pada tahun 2020, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menerbitkan buku "Panduan Gizi Seimbang Pada Masa Pandemi Covid-19". Buku setebal 32 halaman tersebut memberikan panduan yang memadai agar kita dapat menyiapkan menu makanan kita di rumah masing-masing, dengan tetap memperhatikan keseimbangan gizinya.
Jika dibaca dan dicermati secara umum, apa yang tercantum dalam buku pedoman tersebut sebagian diantaranya juga membahas mengenai rekomendasi agar kita selalu makan makanan yang bergizi seimbang yang pedomannya juga sama persis dengan konsep "Isi Piringku" yang pernah dipopulerkan Kemenkes RI beberapa tahun terakhir. Bahkan saya sendiri pernah mengikuti kegiatan sosialisasi pedoman "Isi Piringku" ini di sekolah tempat saya mengajar, dan peristiwa tersebut terjadi setahun sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia.
Dalam pedoman "Isi Piringku" tersebut disebutkan bahwa konten atau isi di setiap piring makanan kita harus mencakup:
- 2/3 dari 1/2 piring adalah makanan pokok (nasi, ubi rebus, ketela pohon rebus, bubur sagu)
- 1/3 dari 1/2 piring adalah lauk-pauk (bisa berupa protein hewani atau protein nabati)
- 2/3 dari 1/2 piring lainnya terdiri dari sayur-sayuran (sesuai dengan selera masing-masing)
- 1/3 dari 1/2 piring lainnya terdiri dari buah-buahan (sesuai dengan jenis buah yang tersedia)
Dengan makan makanan yang bergizi seimbang, maka daya tahan atau imun tubuh kita dengan sendirinya akan meningkat.