Berolahraga Ria Penting Saat Menjalani Puasa dan Selama Berada di Rumah
Tantangan terberat bangsa kita, khususnya Rakyat Indonesia pastinya apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi suasana rumit yang diakibatkan oleh pandemi global covid-19 yang sampai sekarang masih menelan banyak korban jiwa dan juga masih banyak yang terinfeksi.
Sudah 13.645 jiwa yang terinfeksi, walau harapan baru muncul seiring dengan semakin banyaknya yang sembuh, namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih PSBB alias Pembatasan Sosial Berskala Besar dan protokol menjaga kesehatan dan memutus rantai penyebaran covid-19 masih diperketat dan harus kita patuhi bersama.
Akibatnya, kita masih harus stay at home, alias work form home atau lebih akrab, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, hingga Beribadah di rumah saja. Nah, untuk mengsiasati agar tubuh kita sehat dan tidak stress akibat di rumah saja, maka rajin berolahraga dan bergerak adalah pilihan bijak.
Disamping memupus rantai dan memerangi covid-19, kita juga harus menghormati saudara-saudara kita Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Sebagai warga negara Indonesia yang memiliki toleransi yang tinggi, kita harus saling menghargai dan menghormati.
Pilihan olahraga yang baik untuk menjaga kebugaran dan memupuk kekompakan keluarga haruslah beragam dan jikalau memungkinkan harus juga mampu menjalin komunikasi dan kegembiraan keluarga.
Nah, bicara tentang berolahraga untuk menjaga kesehatan? Maka berolahraga kami lakukan selama Sabtu dan Minggu di pagi hari dan olahraganaya adalah jogging. Tapi itu sebelum pandemi global covid-19 menyerang.
Setiap pukul 06.00 pagi, bersama-sama sudah siap dengan pakaian olahraga dan bersiap untuk melakukan pemanasan. Pemanasan sangat perlu dalam berolahraga dalam membantu memperlancar aliran darah ke otot untuk mengurangi ketegangan otot atau kram, mengurangi resiko cedera, dan tidak lain untuk meningkatkan performa selama berolahraga.
Setelah pemanasan, maka selanjutnya berlari-lari kecil di sekitar komplek dan tak jarang sambil berjalan kaki apabila, anak lelakiku ketinggalan di belakang karena tidak sanggup mengejar bapaknya. Setelah berlari beberapa kilomenter, maka kami rasa olahraga sudah cukup, kami kembali ke rumah.
Sesampainya di depan gerbang rumah, kembali kami melakukan peregangan otot atau sering juga disebut dengan pendinginan. Peregangan otot ini sangat perlu untut mengurangi resiko sakit punggung, meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh, serta meningkatkan koordinasi dalam tubuh.
Setelah itu baru memulai aktivitas pagi. Namun, setelah pandemi covid-19 menyerang, maka ada perubahan dalam berolahraga. Dari jogging, kami sekarang lebih menekuni olahraga Bulutangkis.