agus hendrawan
agus hendrawan Guru

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Keutamaan 10 Malam Terakhir Ramadhan

19 Maret 2025   15:24 Diperbarui: 19 Maret 2025   18:02 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keutamaan 10 Malam Terakhir Ramadhan
Ilustrasi itikaf Ramadhan. (canva.com)

Selain memperbanyak ibadah, jamaah yang beriktikaf juga menikmati ketenangan masjid di malam hari. Tidak ada hiruk-pikuk dunia luar, hanya lantunan ayat suci Al-Qur'an dan doa-doa yang dipanjatkan dengan penuh harap.

Menghidupkan Malam Ganjil dengan Penuh Harapan

Malam-malam ganjil dalam 10 hari terakhir, seperti malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29, menjadi waktu yang paling diincar oleh para jamaah yang berburu Lailatul Qadar. 

Dalam hadits, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk meningkatkan ibadah pada malam-malam ini, karena tidak ada yang tahu pasti kapan Lailatul Qadar akan datang.

Beberapa jamaah tetap terjaga sepanjang malam dengan memperbanyak shalat, membaca Al-Qur'an, atau berdzikir dan tafakur atas perjalanan hidup mereka dalam keheningan. 

Momen ini menjadi waktu refleksi spiritual yang mendalam, di mana setiap orang berharap agar amal ibadahnya diterima dan diberi kesempatan untuk bertemu dengan Ramadan di tahun berikutnya.

Mempertahankan Semangat Ramadan Hingga Akhir

Meski jumlah jamaah tarawih cenderung berkurang di malam-malam terakhir, semangat untuk meraih keberkahan Ramadan sebaiknya tidak ikut luntur. 

Justru di penghujung Ramadan ini, kita diajak untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah dan memanfaatkan sisa waktu yang ada dengan sebaik-baiknya.

Iktikaf di masjid pada 10 malam terakhir Ramadan mencerminkan sikap konsisten dalam menjalankan ibadah, apalagi dengan momen turunnya momen Malam Lailatul Qodar pada salah satu malamnya. Tidak terasa Ramadan akan berlalu, tetapi semangatnya harus tetap melekat dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana dengan masjid di tempat Anda? Apakah juga memiliki tradisi iktikaf yang khas di 10 malam terakhir? Mari manfaatkan waktu yang tersisa di bulan suci ini dengan penuh keikhlasan dan ketulusan. Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dan ampunan di bulan penuh rahmat ini. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

21 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon

blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 19 
22 Mar 2025

Fiksi Cerpen
Ramadan dan Keluarga

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 20
23 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 5

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 21
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun