Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Administrasi

Founder #purapurajogging

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menggapai Sehat Bersama Kojima

20 April 2021   17:30 Diperbarui: 20 April 2021   17:32 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menggapai Sehat Bersama Kojima
Sumber Gambar: website P.T. Deltomed Laboratories

Sore hari yang cerah dan indah. Makin terasa indah sebab seorang sahabat berkunjung plus plus plus. Iya. Plusnya sengaja dituliskan tiga kali sebab kunjungannya amat berfaedah bagi saya. Hmm. Ia datang untuk mengantarkan sepaket kudapan dan lauk pauk hasil karyanya. Alhamdulillah.

Sungguh sebuah momen jelang buka puasa yang cukup sempurna. Saya tak perlu repot keluar rumah untuk membeli lauk dan sayur. Bisa lanjut rebahan tipis-tipis di sofa yang sebenarnya tak empuk-empuk amat.     

"Perasaan nih, ya. Kamu bawaannya lemes melulu. Aku datang, kamu rebahan di situ. Bukain pintu tanpa semangat, duduk sebentar, eeeh sekarang sudah rebahan lagi. Sahur enggak, sih?"

"Kata siapa aku tak bersemangat? Aku buka pintu dengan semangat, dong. Menyambut makanan gratisan hehehe ...." Saya menyahut sambil tetap rebahan.

"Ya ampun! Selemah itu kok ngaku bersemangat. Ckckck! Masak sedari dulu kalau puasa lembek begitu. Makanya kalau sahur makan yang banyak."

"Aturannya 'kan enggak boleh kebanyakan makan dan minum. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Ada ayatnya, lho." 

Sahabat saya tak mau kalah. Ujarnya, "Lhah?! Kamu tahu enggak toh, kalau ada hadis tentang mukmin yang kuat dan lemah? Rasulullah SAW menegaskan bahwa seorang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan. Jadi .... Kalau kamu rebahan melulu, itu berarti lemah. Mukmin yang lemah."

"Iya, deh. Kuakui aku lemah. Mau gimana lagi? Faktanya mau ngapa-ngapain lemes kalau puasa."

"Pasti pola makanmu enggak bener. Waktu tidurmu pasti juga kurang," sambar sahabat saya. Saya nyengir saja.

Lanjutnya, "Kalau waktu tidur berkurang, mestinya imbangi dengan asupan nutrisi yang cukup. Hih! Dasar kamu. Puasa kok loyo. Puasa justru bikin sehat. 'Kan ada hadisnya 'Berpuasalah kamu supaya sehat tubuhmu'. Tahu enggak, sih?"

Saya tertawa-tawa serasa menyimak siraman rohani. Tentu tanpa niatan untuk menertawakannya. Semua yang dikatakan memang benar, kok. Saya pun sesungguhnya paham akan hal itu. Selain secara spiritual menambah ketakwaan, puasa bermanfaat secara fisikal. Bisa mendetoks tubuh sehingga menyehatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun