Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Full Time Blogger

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kicak, Makanan Khas Ramadan yang Berkesan bagi Saya

29 April 2022   23:44 Diperbarui: 29 April 2022   23:53 1460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kicak, Makanan Khas Ramadan  yang Berkesan bagi Saya
Kicak /Dokpri

Citarasanya pastilah manis. Bagi saya yang penyuka kudapan gurih dan berlidah pantura bagian relatif timur, bahkan terasa super duper manis.

Yeah? Terusterang saja dengan citarasanya itu, kicak tidak menjadi makanan favorit saya. Di sinilah letak mengesankannya. Tidak menjadi kudapan favorit, tetapi mewajibkan diri menikmatinya minimal satu kali selama Ramadan.

Demi apakah? Jawabannya, demi entahlah. Muehehehe....

O,ya. Tahun ini saya senang sebab bisa berbagi sebungkus kicak kepada Dian Purnama, sesama Kompasianer Jogja. Hahaha!

Ini bukan masalah jumlahnya ya, melainkan tentang kelegaan hati sebab sukses membantu menuntaskan rindu seseorang kepada kicak. 

Yup! Pada Ramadan tahun lalu Dian sempat ikutan antre kicak di warung Mbah Wana, tetapi gagal. Nah. Beruntunglah saya tahun ini telah dimampukan-Nya.

***

Itulah kicak, yaitu makanan khas Ramadan yang berkesan bagi saya. Adakah di antara Anda yang pernah mencicipinya? Jika belum, yuk main ke warung Mbah Wana di Kauman. Di situ dijual kicak original, lho. 

Mumpung masih ada satu hari Ramadan. Ketimbang menunggu setahun lagi 'kan?

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun