Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.
Beduk-beduk yang Menjadi (Semacam) Benang Merah
Kekayaan Nusantara yang berupa masjid ternyata luar biasa jumlahnya. Gaya arsitekturnya juga demikian. Beraneka ragam model dan filosofinya.
Saya baru betul-betul sadar akan hal itu tatkala bongkar-bongkar galeri HP. Iya, benar. Saya memang mencari foto-foto masjid untuk diunggah sebagai Mystery Challenge 2.
Hasilnya? Sangat menyenangkan. Ternyata saya punya banyak foto masjid ikonik. Bukankah ini berarti saya lumayan kerap berkunjung ke masjid?
Masjid-masjid keren yang saya kunjungi kebetulan baru di seantero Jawa Tengah dan DIY. Yang notabene semuanya bercirikan budaya Jawa.
Walaupun tidak persis sama, secara garis besar bentuk dan tatanan masjid-masjid itu serupa. Mulai dari model atap beserta pemaknaannya, hingga keberadaan kolam-kolam di sekeliling masjid.
Silakan lihat di sini.
https://www.instagram.com/p/CqxW6Oar_7_/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
Misalnya saja Masjid Gedhe Mataram dan Masjid Agung Kraton Surakarta. Keduanya terletak di kota yang berbeda. Yang sekaligus berlainan kerajaan. Akan tetapi, tampak sekali kemiripan di antara keduanya.
Terlebih untuk Masjid Gedhe Kauman dengan masjid-masjid Pathok Negoronya, yang berada di lima penjuru mata angin. Tentu saling bertautan erat. Jadi, kelimanya tidak mengherankan kalau memiliki bentuk yang sama.
Di luar ornamen dan bentuk arsitektur masjid-masjid tersebut, ada satu hal yang menarik untuk dicermati. Hal apakah itu? Tak lain dan tak bukan, tentang adanya beduk di tiap-tiap masjid.
Kiranya beduk merupakan (semacam) aksesoris wajib untuk sebuah masjid di Jawa tatkala itu. Kalaupun sekarang ada beduk yang tidak lagi difungsikan, saya pikir fungsinya sebagai benang merah tak serta-merta musnah.