Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Full Time Blogger

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Alhamdulillah, Ramadan Selalu Bikin Kondisi Finansial Saya Lebih Sehat

19 Maret 2024   23:53 Diperbarui: 19 Maret 2024   23:56 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alhamdulillah, Ramadan Selalu Bikin Kondisi Finansial Saya Lebih Sehat
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS


Punya kondisi finansial yang sehat wal afiat adalah idaman semua orang. Termasuk saya tentunya. Akan tetapi, kenyataannya 'kan tidak begitu. Tidak semua orang beruntung memiliki kondisi finansial yang sehat, terlebih sehatnya di segala situasi.

Adakalanya kondisi finansial seseorang sudah tergolong sehat dalam kesehariannya. Namun begitu ada momentum tertentu, misalnya saat Ramadan, ternyata rentan menjadi sakit. Tak lain dan tak bukan, penyebabnya adalah pengeluaran yang membengkak tanpa perencanaan.

Sementara sesungguhnya, pengeluaran membengkak itu dapat diantisipasi sebelumnya. Bukankah Ramadan selalu ada tiap tahun? Bukankah pos-pos pengeluarannya juga relatif sama dari tahun ke tahun? Mungkin antara lain untuk beli baju dan peralatan salat baru, beli kue Lebaran, beli takjil tiap sore, dana angpau untuk para keponakan, serta biaya mudik. Pokoknya seputar itu-itu saja.

Jadi kalau finansial kita selama Ramadan menjadi terasa awut-awutan, sebenarnya salah kita sendiri. Sudah jelas hal itu menjadi problema tahunan, mengapa tak juga cari solusi untuk mengatasi? Apa enggak lelah "menikmati" finansial awut-awutan melulu di tiap Ramadan? Hehe ...

Mohon maaf, izinkan saya tertawa. Bukan menertawakan Anda, melainkan menertawakan diri sendiri. Bukan pula sebab saya telah berkelimpahan harta benda sehingga finansial selama Ramadan senantiasa sehat.

Sama sekali tidak begitu. Saya tertawa justru karena ingat masa lalu. Dahulu pengaturan finansial Ramadan saya pun awut-awutan. Hingga akhirnya saya sadari bahwa penyebab utama finansial saya awut-awutan adalah boros jajan takjil.

Alhasil, sejak saat itu saya tidak belanja ke pasar sore Ramadan tiap hari. Walaupun terkadang ingin sekali beli jajanan tertentu, jika stok jajanan di rumah masih ada, saya berusaha meredam keinginan buat jajan.

Lalu, dari manakah asal-muasal stok jajanan di rumah saya? Tentu saja dari bukber di musala dan dari tadarusan di rumah Pak RT. Haha!

Jika taat kepada-Nya SWT, kita memang bakalan dikarunia ganjaran. Ada yang ganjarannya diterima kelak di akhirat, ada yang bisa langsung diterima di dunia.

Salah satu buktinya, saya yang rajin ikut pengajian jelang buka puasa di musala dan rajin tadarusan, selalu mendapatkan sekotak nasi dan sekotak kue sebagai ganjaran di dunia. Yang bagi saya, jumlahnya lebih dari cukup sehingga tak perlu lagi jajan ke Pasar Ramadan. Oleh karena itu, pos untuk jajan takjil saya geser menjadi tambahan biaya mudik.

Tidak disangka-sangka, jumlahnya signifikan juga. Dengan demikian, saya berani bilang bahwa Ramadan selalu bikin kondisi finansial saya lebih sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun