Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Administrasi

Founder #purapurajogging

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Belajar Doa, Teach Like Finland, dan Alquran

27 Maret 2024   22:54 Diperbarui: 27 Maret 2024   22:57 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar Doa, Teach Like Finland, dan Alquran
Dokpri Agustina

Tema Diari Ramadan hari ini bikin terhenyak. Menyadarkan betapa target bacaan saya selama Ramadan 2024 tidak muluk-muluk. Mungkin malah terkesan main-main. Masak iya buku bacaan saya Belajar Do'a?

Namun, percayalah. Saya serius. Buku Belajar Do'a itu betul-betul saya baca. Sebagian besar doa pendek harian yang dimuat, memang telah saya hafal. Akan tetapi, selama ini banyak yang saya lalaikan artinya. Saya lupa-lupa ingat arti dari beberapa doa pendek harian.

Oleh sebab itu, saya bertekad untuk menghafalkannya lagi. Ke depannya saat mengucapkan doa, saya menargetkan bisa sekaligus paham artinya. 'Kan lebih afdal dan bisa lebih khusyuk, kalau bisa seperti itu ketika berdoa?

Buku kedua adalah Teach Like Finland. Ini pun itungannya membaca ulang. Saya sedang ada keperluan dengan isi buku tersebut.

Dokpri Agustina 
Dokpri Agustina 
Namun, di atas segalanya yang paling banyak saya baca selama Ramadan adalah kitab suci-Nya, yaitu Alquran. Alhamdulillah saya tinggal di lingkungan yang Islami. Yang memungkinkan tiap malam bertadarus secara kolektif. Jadi selain membaca Alquran secara mandiri, yang saya usahakan tiap kali habis shalat, tiap malam saya dan kelompok berusaha menyelesaikan 1 juz.

Sekali lagi, Alhamdulillah. Itu sungguh sebuah rezeki besar buat saya. Tingginya tingkat kereligiusan para tetangga bermanfaat sebagai pemantik motivasi untuk beribadah. Dalam hal ini terkhusus untuk rajin membaca kitab-Nya SWT.

Alhasil, selama Ramadan buku bacaan saya memang amat terbatas. Untuk Ramadan tahun ini, total cuma 2 buku yang fokus saya baca. Itu pun bukan buku tebal. Yang satu bahkan merupakan buku yang ditujukan untuk anak-anak.

Nah. Kalau Anda bagaimana? Apakah selama Ramadan lebih banyak bertadarus daripada menikmati buku bacaan favorit Anda? Jangan sampai menjawab kalau tidak membaca buku sama sekali, ya.

Salam.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun