Secuil Pengobat Kangen Menggantikan Bukber Offline
Di acara tersebut juga ditampilkan demo masak untuk buka puasa secara live. Yang ikut bukber bisa mengobrol dengan para artis dan seleb lewat Zoom. Ada juga sajian penampilan musisi papan atas Indonesia.
***
Keluarga saya tinggal berjauhan. Ada keluarga yang bermukim di Tangerang, Surabaya, Mojokerto, Gresik, dan Sidoarjo. Sejak tahun lalu, kami tidak bertemu.
Lebaran yang sebelumnya selalu menjadi ajang berkumpul dan bersilaturrahim, juga tidak bisa dilakukan. Kami hanya berkomunikasi via online.
Kami mencoba menerima keterbatasan itu kami terima dengan ikhlas. Itulah yang bisa kami lakukan ketimbang harus terus meratapi dan mengecam keadaan. Karena hal itu sama sekali tak menyelesaikan masalah.
Tak terkecuali dengan bukber online. Kami sejatinya punya jadwal arisan keluarga. Tiga bulan sekali kami berkumpul. Mereka yang ketempatan kami undi. Bergiliran.
Dalam arisan keluarga, pihak yang ketempatan menyediakan sajian. Sementara keluarga lain tidak ketinggalan dengan membawa makanan dan minuman.
Lha, di bukber online, makanan itu hanya bisa dilihat melalui video. Masing-masing diceritakan menu-menu apa saja yang dimasak. Apa saja jenisnya.
Jadinya hanya bisa melihat dan tersenyum saja. Biasanya ada kelakar memamerkan makanan. Pamer segarnya menyeruput minuman. Ada yang menyampaikan proses memasaknya. Layaknya chef di televisi.
Bagi kami, bersua via online lumayan mengobati secuil kekangenan. Memenuhi dahaga silaturrahim yang semestinya kami lakukan dengan berkumpul bersama.