Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mahasiswa

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sidang Isbat Awal Ramadhan 1445 H: Siap-Siap Menyambut Bulan Suci!

3 Maret 2024   06:02 Diperbarui: 12 Maret 2024   14:40 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sidang Isbat Awal Ramadhan 1445 H: Siap-Siap Menyambut Bulan Suci!
pontianak.tribunnews.com

Dengan melibatkan 134 lokasi, laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang akurat dan representatif mengenai kondisi hilal pada waktu tertentu. Melalui laporan ini, pihak terkait dan masyarakat umum dapat memperoleh informasi yang jelas dan dapat dipercaya mengenai penampakan hilal di seluruh wilayah Indonesia, yang kemudian akan menjadi salah satu pertimbangan dalam menetapkan awal bulan Ramadhan atau hari-hari penting lainnya dalam kalender Islam.

3. Sidang Isbat untuk menetapkan awal Ramadhan 1445 H akan dilaksanakan secara tertutup setelah pelaksanaan shalat Maghrib. Sidang ini merupakan pertemuan resmi yang diadakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) yang bertujuan untuk memutuskan tanggal resmi awal bulan Ramadhan 1445 Hijriah. 

Dalam konteks ini, "tertutup" berarti bahwa sidang hanya akan dihadiri oleh pihak-pihak yang telah ditentukan sebelumnya, seperti anggota Tim Hisab dan Rukyat Kemenag, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komisi VIII DPR RI, dan organisasi masyarakat Islam lainnya. 

Keputusan yang dihasilkan dari sidang Isbat akan menjadi acuan resmi bagi umat Islam di Indonesia dalam menetapkan awal puasa Ramadhan serta jadwal ibadah lainnya selama bulan suci tersebut. Dengan dilaksanakannya sidang secara tertutup, diharapkan proses pengambilan keputusan dapat berjalan dengan efisien dan akurat tanpa adanya gangguan atau intervensi dari pihak eksternal.

4. Hasil sidang Isbat akan dipaparkan dalam konferensi pers yang akan disiarkan melalui media sosial resmi Kementerian Agama (Kemenag). Konferensi pers ini bertujuan untuk menyampaikan keputusan resmi yang telah diambil oleh sidang Isbat terkait dengan penetapan awal bulan Ramadhan 1445 Hijriah. 

Melalui media sosial Kemenag, informasi mengenai keputusan tersebut akan disampaikan kepada masyarakat secara langsung dan transparan. Konferensi pers ini juga menjadi sarana untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan serta pertimbangan yang menjadi dasar dari keputusan tersebut. 

Dengan diselenggarakannya konferensi pers secara terbuka melalui media sosial, diharapkan seluruh masyarakat dapat memperoleh informasi yang jelas dan dapat dipercaya mengenai penetapan awal bulan Ramadhan, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menjalankan ibadah puasa dan kegiatan lainnya selama bulan suci tersebut.

Lokasi Pemantauan Hilal 

Kemenag akan melakukan pemantauan hilal di 134 lokasi di seluruh Indonesia. Berikut beberapa contohnya: 

Dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), disampaikan informasi mengenai 134 lokasi pemantauan hilal yang digunakan untuk menentukan awal Ramadhan 1445 H di seluruh wilayah Indonesia. Lokasi-lokasi tersebut mencakup berbagai daerah dari Aceh hingga Papua, dan setiap lokasi telah dipilih secara cermat untuk melakukan observasi terhadap penampakan hilal. 

Di Aceh, observasi dilakukan di berbagai titik seperti Tgk Chik Kuta Karang Tugu di Kota Sabang, Bukit Blang Tiron di Lhokseumawe, serta Pantai Lhok Geulumpang di POB Suak Geudeubang. Sementara di Sumatera Utara, pengamatan dilakukan di Anjungan Lantai IX Kantor Gubernur Sumatera Utara di Medan dan Observatorium Ilmu Falak (OIF) di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) di Medan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun