Ngaji Rutin Ramadan Bersama Para Malaikat
Semisal pada bab iman, Syekh Zainuddin menulis awal pembahasan dengan menukil firman Allah swt, yang artinya : Allah Ta'ala berfiman, "Wahai orang-orang beriman, sembahlah Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian (demikianlah) orang-orang sebelum kalian. Supaya kalian bertaqwa.
Tak hanya dari dalil nash al-Qur'an, tapi juga dalil nash hadits nabi Muhammad SAW. Diriwayatkan dari Umar bin Khattab, tatkala para sahabat bersama Rasulullah, seorang laki-laki berpakaian sangat putih, rambutnya sangat hitam. Para sahabat tidak melihat bekas perjalanan dan belum ada yang pernah melihatnya sama sekali.
Hingga laki-laki itu duduk dengan sopan dan bertanya, "Wahai Muhammad, bertahukanlah tentang Islam." Kemudian rasul Saw. menjawab, Islam adalah engkau harus mengucapkan bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan nabi Muhammad adalah utusan Allah, kamu mendirikan salat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, beribadah haji apabila mampu."
Laki-laki itu menjawab, "Engkau benar."
Para sahabat kaget pada orang yang bertanya sekaligus membenarkan jawaban nabi. "Beritahu aku tentang iman."
Rasulpun menjawab, "Iman yaitu kamu mempercayai akan Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, utusan-utusan-utusan-Nya, hari akhir, takdir baik dan buruk itu dari Allah." "Engkau benar. Maka beritahulah aku tentang ihsan."
Rasul bersabda, "Kamu menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Apabila kamu tidak melihatnya, maka sesungguhnya Allah itu melihatmu." Menurut Ustadz Mohammad Abas, laki-laki yang duduk di hadapan Rasulullah yang bertanya tentang Iman dan Islam adalah Malaikat Jibril yang diutus oleh Allah SWT.
Penyampaian Materi Secara Perlahan dan Di ulang-ulang
Karena jamaah pengajian adalah para manula yang sudah mulai mengalami penurunan daya ingat, penurunan penglihatan dan pendengaran, maka cara menyampaikan materi oleh Ustadz Mohammad Abas dilakukan secara pelan-pelan, diulang-ulang disertai humor-humor ringan dan ada sesi tanya jawab, sehingga jamaah tidak merasa lelah, capek atau bahkan mengantuk.
Menurut Ustadz Mohmmad Abas Kitab ini berisi sekitar 88 bab, dan akan diselesaikan dalam Pengajian selama Ramadhan tahun ini, bisa jadi dalam sehari mengaji 3-4 bab agar semuanya rampung selama satu bulan.
Terakhir, kitab ini sangat perlu sekali dibaca oleh semua kalangan. terutama santri dan umat islam yang menginkan petunjuk dan hidayah menjalankan agama bukan hanya benar saja, tapi yang beretika dan bertata krama.