Pemerhati Masalah Sosial, dan Aktif di berbagai Organisasi Kemahasiswaan dan Kepemudaan.
Halalbihalal, Tradisi ataukah Momentum?
Idul fitri adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran bulan tersebut, maka Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi. Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi, sehingga boleh jadi ada sebagian umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berbeda.
Khususnya di indonesia sebagai penganut umat islam terbesar di dunia, selain penganut islam mayoritas. Indonesia sendiri memiliki keunikani yakni perayaan Idul fitri yang berbeda-Berbeda di antar masyarakatnya (Penetapan Idul fitri Sesuai Mashab/Aliran Islam yang di anut). Hal tersebut tidaklah menjadi persoalan, Bagi sebagian masyarakat indonesia indul fitri tetaplah menjadi momen untuk berkumpul dan bersilaturahim dengan sanak saudara.
Halal Bi Halal, Momen ataukah tradisi...?
Mungikin kita tidak asing lagi mendengar kata Halal Bi Halal, Ketika hari raya idul fitri telah di tetapkan. Bahkan jauh sebelum di tetapkannya tanggal atau hari raya idul fitri sebagian masyarakat indonesia sudah merencanakan Halal Bi Halal tersebut. lain dari itu, acara tersebut menjadi momentum dalam menghabiskan sisa waktu libur yang dimiliki.
Tepat, hari raya idul fitri tahun 1439 H ini penulis merasa sibuk sendiri yakni bersilaturahim dengan tetangga dan sanak saudara. Lebih dari itu aktivitaspun serasa santai tapi cukup menguras tenaga. pasca lepas sholat idul fitri aktivitas terus larut, seakan tanpa silaturahim merasa ada yang kurang.
Pada akhirnya momen tersebut menjadi Tradisi yang setiap tahunnya terus diulang, sudah barang tentu dengan ruang dan waktu yang berbeda. sampai penulispun teringat dengan perkataan Soerjono Soekanto (1990) Bahwa, Tradisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat dengan secara langgeng (berulang-ulang).
Secara harfiah penulis menyadari bahwa tradisi Halal Bi Halal memiliki manfaat lumayan baik. Selain menjadi kesempatan meminta maaf atas perbuatan salah yang kita lakukan, Juga memiliki manfaat bersilaturahim dengan keluarga dan teman-teman yang ada.
Maka tak heran, jika penulis merasa senang dengan di adakannya Halal Bi Halal menjadi momen reuni. Tepatnya pasca dua hari raya idul fitri penulis dengan teman-teman Alumni Sekolah Dasar Negeri Sindangkarya 2 ikut Partisipasi merayakan Halal Bi Halal sekaligus reuni. sebagai bentuk mempererat talisilaturahim juga menjadi momentum mempererat persaudaraan.
Seperti biasaya, tradisi pertemuan itu selalu di barengi dengan makan-makan bersama. Namun, pada kenyataanya penulispun menyadari bahwa setiap datangnya hari raya idul fitri dan pasca idul fitri bahwa setiap orang memiliki momentum dan tradisi yang berbeda-beda.