Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Administrasi

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menebus 'Dosa Sampah' Ramadan dengan Aksi Jempolan

14 Maret 2025   02:00 Diperbarui: 14 Maret 2025   00:31 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menebus 'Dosa Sampah' Ramadan dengan Aksi Jempolan
Ilustrasi membuat kompos dari limbah rumah tangga.(SHUTTERSTOCK/JEROME.ROMME via KOMPAS.COM)

Kata dosa, bukan dosa dalam arti agama yang kaku. Tapi, lebih kepada sebagai kelakuan kita yang salah pada alam di sekitar kita. Lebih-lebih di bulan yang penuh berkah.

Menggabung pengelolaan sampah dan nilai spiritual adalah pendekatan yang masuk akal. Dan lebih efektif dalam mengubah perilaku. 

Argumen ini sejalan dengan kata laman Islami.co. Pengamat sosial dan agama melihat faktor spiritual dalam permasalaha lingkungan sebagai faktor penting.

Frasa 'dosa sampah ramadan' bisa lebih dari sekadar kampanye kebersihan biasa. Tapi jadi ajakan untuk melihat kembali makna Ramadan itu sendiri.

Apa sampah yang kita hasilkan sebanding. Apakah sebanding dengan kepedulian, kesederhanaan dan rasa syukur yang kita latih di bulan ini? Pertanyaan ini yang harus menggelitik pikiran kita.

Tebus Dosa dengan Aksi Jempolan

Lalu, bagaimana cara menebus 'dosa sampah Ramadan' ini? Nggak perlu bikin hal yang besar atau ribet kok. 

Menebus dosa bisa dimulai dari hal yang sederhanan, kecil, dan rumah sendiri. Dan tindakan yang selalu digaungkan Mbak Tutut Setyorini adalah mengompos dari rumah.

Membuat kompos dari sampah organik ternyata mudah, dan menyenangkan. 

Sisa makanan seperti kulit buah, sisa sayur, tulang ayam, nasi basi, ampas kopi. Semua bisa diolah jadi kompos yang bermanfaat untuk tanaman. 

Kita bisa menggunakan berbagai metode. Dari yang sederhana seperti lubang biopori. Hingga yang modern seperti keranjang takakura. 

Mengompos tak hanya mengurangi volume sampah, juga menghasilkan pupuk alami yang bisa kita pakai untuk tanaman hias di rumah. Jika lebih, kita bagikan ke tetangga. Manfaat ganda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

14 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG
Diet Sampah Saat Ramadan
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 12 
15 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 2
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 13
16 Mar 2025
Agar Bukber Lebih Bermakna
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 14
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun