Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.
Menebus 'Dosa Sampah' Ramadan dengan Aksi Jempolan
Praktik memilah sampah organik dan anorganik, atau mengompos, adalah langkah nyata untuk mengurangi dampak lingkungan.
Sejalan dengan seruan menjaga kebersihan. Selurus dengan tanggung jawab kita sebagai khalifah, yang bertugas melestarikan alam (ppid.menlhk.go.id, dml.or.id). Menjaga lingkungan juga bagian dari ibadah.
Ada banyak aksi kecil lain, selain ngompos. Bawa tas belanja sendiri waktu belanja takjil. Pakai wadah dan botol minum yang bisa di-refil. Menolak pakai plastik.
Semuanya adalah tindakan konkret untuk mengurangi sampah plastik.
Membaca laman Ekuatorial.com, Komunitas lingkungan seperti di Surabaya, membuktikan bahwa kampanye gaya hidup minim sampah selama Ramadan berhasil dan berdampak positif.
Ramadan Berkah, Bumi pun Tersenyum
Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Bulan yang membawa kebaikan bagi diri dan lingkungan. Momentum Ramadan tepat untuk melakukan introspeksi diri.
Memikirkan kembali cara kita mengonsumsi dan mengelola sampah. Jangan sampai semangat Ramadan ternodai oleh sampah yang kita buat.
Mari jadikan Ramadan ini, sebagai titik balik untuk mengubah gaya hidup kita.
Tebus "dosa sampah Ramadan" dengan aksi nyata. Mulai dari hal kecil di rumah. Dengan langkah sederhana. Seperti mengompos dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Kita tidak hanya memberikan dampak positif ke lingkungan. Tapi juga memperkaya makna spiritualitas Ramadan kita.
Semoga Ramadan tahun ini lebih bermakna, berkah, dan ramah lingkungan. Bumi tersenyum, ibadah pun khusyuk. Setuju?
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025