Buku Bacaanku di Bulan Ramadan
Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajar dengan qalam. Mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (QS.Al Alaq 1-5)
Baca baca baca... Di dalam surat Al-Alaq ayat 1- 5 , Allah telah memerintahkan untuk membaca. Dengan membaca kita akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan pemahaman.
Apa yang saya baca hari ini?
Sepertiga pagi aku terbangun oleh seruan makan sahur , eh belum masak sayur. Kubaca kulkas dengan cermat , yang ada hanyalah sepenggal bunga kol dan sayap-sayap patah dari ayam sisa kemarin. Dalam sepenggal bunga Kol tergambar wajah petani yang bertungkus lumus dalam baluran panas dan hujan . Mengayun cangkul menarik garu menyiangi daun bunga yang mengering . Betapa Tuhan telah memberikan ilmu bercocok tanam pada petani Kol , sementara tetanggaku yang sarjana pertanian justru memilih jadi pegawai bank.
Lalu kubaca sayap+sayap patah yang terkurung es batu. Terlukis telur ayam yang menetas , memunculkan bayi ayam gundul belum berbulu . Peternak menyelimuti bayi ayam dengan sinar lampu pijar 40 watt . Barangkali pembuatan inkubator bayi prematur di rumah sakit itu terinspirasi oleh Peternak ayam .atau sebaliknya , peternak meniru konsep inkubator rumah sakit. Tak tahulah mana yang meniru dan siapa pencetusnya . Sama seperti mencari jawaban duluan ayam apa duluan telur.
Ya sudahlah , satu jam lagi subuh . Segera kubuka halaman tempat bumbu , ada bawang merah dan bawang putih , jadi teringat Nia Ramadhani dan Revalina S Temat yang sukses menguras air mata emak-emak dan gadis gadis melo sekampung .Ada juga Dude Harlino dan Alyssa Soebandono yang akhirnya jadi suami istri . Bawang merah dan bawang putih yang ada di dapur setelah di ulek bisa membuat seisi rumah berbahagia , tapi bisa juga membuat ibu-ibu menjerit , ketika harganya melambung . Untung nya di Ramadhan kali ini harga bawang cukup terjangkau ,beda dengan harga cabai yang meroket hingga saratus rebu sekilo.
Ctek, suara kompor gas siap memulai tugas dengan api birunya yang setia . Konon katanya Gas LPG ini di timba dari sumur Gas di Bontang Kalimantan timur lalu dikapalkan ke Gresik . Dari Gresik dikemas dalam tabung isi 5 kg dan 12 kg, ada juga tabung Melon yang bertuliskan khusus untuk Orang Miskin , tapi nyatanya semua boleh beli dengan harga 35 ribu sebelum puasa dan kini menjadi 40 ribu rupiah . Tak ada yang protes , "yang penting ada barangnya " kata mang Utuh .
Jam setengah empat , semua beres terhidang di meja makan . Sahur bersama keluarga dimulai .Bismillahirrahmanirrahim ,
Setelah salat subuh katanya tidak boleh tidur, maka ku sempatkan untuk membuka kembali buku yang kubeli sudah lama. "La Tahzan" itulah judul buku tersebut. Buku ini merupakan karya terjemahan dari Dr. Aidh al Qarni. Penerbit Qisthi Press. Cetakan ke 38 di tahun 2007. Terdiri dari 570 halaman dan dan 508. La Tahzan artinya jangan bersedih.