Cara yang Dilakukan Orang dalam Pemberian Bingkisan Lebaran
Hari raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat Islam. Setelah sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa, saatnya kembali berbuka makan dan minum. Sesuai dengan makna kata fitri seperti dilansir dari laman orami .co.id berasal dari bahasa Arab yaitu "fitriyy" yang berarti suci, polos, alami. Maka pada hari itu manusia dalam keadaan suci, kembali seperti baru lahir yakni pembebasan dari kesalahan dan keburukan.
Hari raya Idul Fitri lebih familiar dengan sebutan lebaran. "Lebaran kamu ke mana?" Itulah pertanyaan yang sering dilontarkan seseorang. Berbeda dengan bahasa ucapan selamat yakni "Selamat hari raya Idul Fitri".
Apapun sebutannya kedua istilah tersebut merupakan sebuah momen yang penuh kegembiraan. Acara kumpul-kumpul dengan keluarga, handai taulan sebagai ajang silaturahmi, saling maaf memaafkan.
Lebaran identik dengan baju baru k ue dan masakan. Lebaran yang ada di Indonesia mempunyai aktivitas saling kunjung mengunjung dan perjamuan tak lupa pula bingkisan. Bingkisan tersebut dipersiapkan sebelum lebaran.
Bagi yang masih mempunyai orang tua,mesti menjadi prioritas utama sebagai penerima bingkisan. Kemudian kepada saudara yakni paman/bibi, adik/kakak/keponakan dan seterusnya. Bentuk bingkisan bisa berupa baju, sarung, sandal dan sebagainya. Saya sendiri sering memberikan langsung berupa uang tunai. Hal tersebut saya lakukan agar bisa dibeli sendiri atau minta tolong dibelikan kepada orang terdekat karena terkendala jarak dan dikhawatirkan ukuran tidak pas.
Toko grosir di tempat saya setiap menjelang lebaran selalu memberikan bingkisan. Bingkisan itu dikemas sedemikian rupa atau dimasukkan ke dalam tas bingkisan. Adapun bentuk bingkisan yang disiapkan dalam bentuk paket lebaran misalnya kurma, minuman (minuman bersoda, sirup) kue lebaran ( biskuit, wafer) dan gula.
Yayasan yang merupakan lembaga tahfidz didekat rumah saya selalu memberikan bingkisan kepada para pengajarnya. Bingkisan tersebut berupa paket lebaran beserta uang pesangon.
Begitu juga. perusahaan, jika di tempat saya sebagian besar pekerja perusahaan sawit. Karena pekerjanya ada yang berasal dari luar daerah maka yang pasti berupa pesangon.
Minimarket dan toko grosir seringkali juga memberikan bingkisan kepada para karyawan dan pelanggan. Bagi pelanggan ada peringkat tertentu yakni berdasarkan jumlah belanja.Sementara untuk minimarket ada diskon khusus member, yang merupakan bagian dari strategi pemasaran.
Di masyarakat memberikan bingkisan juga seringkali dilakukan. Bagi guru-guru mengaji mendapat bingkisan misal baju lebaran. Kadang dari orang tua santri. Di lingkungan RT, antar tetangga bisa juga saling memberi bingkisan berupa kue lebaran.