Aji Prasanto
Aji Prasanto Lainnya

Suka menulis apa saja dan tertarik dengan keluh kesah dunia.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

[Coretan Ramadhan 28] Ekonomi dalam Islam

19 April 2023   22:33 Diperbarui: 19 April 2023   22:34 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[Coretan Ramadhan 28] Ekonomi dalam Islam
Ilustrasi cahaya Ramadhan, (pexels.com/ Oleksandr Pidvalnyi)

Tujuan dalam perekonomian Islam, di samping untuk pemenuhan kebutuhan dalam hidup seseorang atau kesejahteraan serta kehidupan yang lebih baik. Ekonomi Islam pula bertujuan untuk jalinan atau hubungan yang baik dengan sesama atau keadilan sosial, juga menuntut tingkat kepuasan yang seimbang antara kepuasan materi dan rohani (ilmusyariahdoktoral.uin-suka.ac.id).

Lebih jauh lagi dalam ilmusyariahdoktoral.uin-suka.ac.id, menyebutkan bahwa prinsip ekonomi Islam memiliki dasar atas lima nilai yang universal, meliputi; tauhid(keimanan), 'adl (keadilan), nubuwwah (kenabian), khilafah (pemerintah) dan ma'ad (hasil). Dari dasar tersebut, dibangunlah tiga prinsip derivatif yaitu; kepemilikan multijenis (multiple ownership), kebebasan bertindak atau berusaha (freedom to act), serta keadilan sosial (social justice).

***

Singkatnya, ajaran Islam menuntun setiap tingkah laku kita agar terhindar atau menjaga diri dari segala keburukan yang ada di muka bumi ini.

Seperti halnya ilmusyariahdoktoral.uin-suka.ac.id, yang menyebutkan bahwa, aturan yang ada dalam ajaran Islam, dimaksudkan untuk menjaga keselamatan manusia dalam kehidupanya. Meliputi; keselamatan agama, keselamatan jiwa dan raga, keselamatan akal, keselamatan harta benda, maupun keselamatan nasab (keturunannya). Yang merupakan merupakan kebutuhan pokok atau primer (al-haajat adh-dharuriyyah).

Begitu pula dalam hal perniagaan atau perekonomian dalam Islam yang berorientasi kepada kehidupan baik lahiriah maupun batiniah. Yang mana pemenuhan atas kebutuhan dalam kehidupan seseorang tidak hanya dipicu untuk kebutuhan atas diri pribadi saja, namun pula bertujuan untuk kesejahteraan bagi masyarakat keseluruhan juga merealisasikan kemaslahatan dan menghindarkan kemudharatan.

Referensi:

Rahadi Kristiyanto, S.H., M.H. (2022). Konsep Ekonomi Islam. ilmusyariahdoktoral.uin-suka.ac.id. (Online) https://ilmusyariahdoktoral.uin-suka.ac.id/id/kolom/detail/526/konsep-ekonomi-islam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun