Akademizi
Akademizi Konsultan

Akademizi lahir dari sebuah visi besar yang ingin mendorong kemajuan gerakan filantropi Islam sekaligus mampu menjadi inspirasi bagi gerakan kebajikan dan pemberdayaan umat.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Strategi Fundrasing Ramadhan 1445 H

16 Februari 2024   09:45 Diperbarui: 12 Maret 2024   14:23 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Strategi Fundrasing Ramadhan 1445 H
Dok. pribadi

Lembaga filantropi Islam bisa memanfaatkan Ramadhan untuk fundraising karena di bulan suci itu umat Islam berbondong-bondong ingin mendapatkan pahala dengan infak, sedekah dan membayar zakat.


"Ramadhan adalah memomentum fundrasing yang produktif untuk memperbesar basis muzaki/donatur, memperkuat posisi brand dan meningkatkan transaksi," kata Direktur Utama Laznas Lembaga Manajemen Infak (LMI) Agung Wicaksono dalam pernyataan kepada akademizi.id, Selasa (13/2/2024).

Analogi fundraising di Ramadhan. Pada awal Ramadhan disebut babak penyisihan. Pertengahan Ramadhan biasa dinamai semi final dan akhir Ramadhan disebut final.

"Adapun alasan berdonasi di antaranya donatur suka atau cocok dengan program yang dibuat, donatur percaya, donatur lihat dampak ada hasil, progres, alasan personal, alasan religius (doktrin ajaran agama)," ungkapnya.

Selain itu, ia mengatakan, bicara Ramadhan tidak hanya transaksi fundrasing tapi kepedulian. "Bicara kebermanfaatan, bicara layanan kolaborasi, dan bicara portofolio," papar Agung.

Ada lima fundraising saat Ramadhan di antara melalui event, tema, kampanye, jaringan dan gerakan. "Adapun strategi event pertama, Ramadhan spirit berbagai naik dua sampai tiga kali. Kedua, Ramadhan identik bulan berbagi, orang ingin menolong seperti berbagai takjil, buka puasa, bingkisan dan lain-lain. Kenapa dua sampai tiga kali kadang masyarakat di Ramadhan juga ingin bersedekah. Kekuatan ceramah para ustaz. Memanfaatkan untuk berbagai event untuk syiar bahkan sampaikan kita siap mengelola zakat masyarakat," jelasnya.

Ketiga, momentum strateg fundrasing yang fund-tastic melalui banyak event. Jadikan Ramadhan sebagai ajaran batlle idea, battle stratgi, battle layanan dan lain-lain. Hadirkan inovasi event mulai yang kecil sampai yang besar, baik secara online maupun offline.

"Keempat, momentum perkuat kolaborasi biasanya perusahaan menaikkan dana kebajikan di Ramadhan. Adakah event istimewa yang akan dihadirkan oleh lembaga?" ungkap Agung.

Kelima, momentum mendapatkan talenta terbaik melalui berbagai agenda event. "Rekrut relawan dan pasukan terbaik untuk sukses Ramadhan," pungkasnya.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun