Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Guru

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

[Pantun Ramadan] Temu Kasih di Bulan Suci

24 Maret 2024   02:28 Diperbarui: 24 Maret 2024   06:28 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[Pantun Ramadan] Temu Kasih di Bulan Suci
(foto Akbar Pitopang)

== Pantun Ramadhan: "Temu Kasih di Bulan Suci" ==

Ramadhan penuh keberkahan,
Ranah Minang sungguh ramah,
Tahan lapar tuntut kesabaran,
Takkan diri menjadi gundah.

Ke Surau kita bersama,
Doa dan zikir hati gembira,
Dalam riuh rendah suara,
Berharap rahmat penuh pahala.

Anak Bundo titipan Tuhan,
Ramadhan tiba jangan menyerah,
Bersungguh hati dalam amalan,
Raih syukur berlimpah hikmah.

Kini Ramadhan penuh berkah,
Perantau pulang bersuka ria,
Dari rantau ke nagari indah,
Rindu pangkuan Bundo tercinta.

Melihat Bundo tersenyum riang,
Hati luluh terasa hangat,
Memang nyata kasih sayang,
Sungguh takdir yang nikmat.

Hidup harus dengan ketekunan,
Agar berkah terus melimpah,
Pelukan Bundo penuh ampunan,
Raya di Minang tak lagi payah.

Buatlah hati penuh kedamaian,
Rindu kasih kadar terkira,
Harapan kita panjatkan,
Jadi doa kita bersama.

Berhias jiwa Lailatul Qadar,
Berserah pada Allah ta'ala,,
Ramadhan sejati bukan lapar,

Sucikan hati insan mulia.


***

Dengan senang hati, pantun ini menggambarkan keindahan Ramadhan di Ranah Minang, dimana pulang kampuang menjadi momen yang penuh berkah dan kehangatan. 

Pesan yang terkandung di dalamnya begitu mendalam, mengajak kita untuk merenungi nilai-nilai kebersamaan, ketekunan dalam beribadah, dan keikhlasan dalam kebaikan dan amalan.

Dalam pantun tersebut, terlihat betapa pentingnya kesabaran dan keteguhan hati dalam menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan. 

Pulang kampung bukan hanya sekedar kembali ke kampung halaman, tetapi juga merasakan kedamaian dan kehangatan kasih sayang keluarga, terutama Ibunda tercinta.

Tak hanya itu, pantun ini juga mengingatkan kita akan pentingnya bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah, serta menjadikan Ramadhan sebagai momentum untuk membersihkan hati dan insan mulia menurut Allah SWT.

Dengan membawa pesan-pesan kebaikan dan kebersamaan yang terkandung dalam pantun ini, mari kita sambut Ramadhan dengan penuh kegembiraan dan ketulusan dalam beribadah. 

Semoga setiap langkah yang kita lalui di bulan suci ini membawa berkah dan keberkahan bagi kita semua. 

Selamat berpuasa dan menjalankan ibadah Ramadhan, sobat Kompasianers!

*****
Salam berbagi inspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun