Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I
Puasa Sambil KKN, Kreasi Menu Berbuka Puasa ala Anak Kost dalam "Keberagaman"
Meskipun terbatas oleh situasi, semangat untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesungguhan tetap menginspirasi, tidak hanya bagi mereka sendiri tetapi juga bagi orang-orang di sekitar mereka.
Pengalaman berpuasa sambil melaksanakan program pengabdian masyarakat (PPL-KKN) di salah satu SMA Negeri di Wates, Kulon Progo, DIY, menjadi sebuah episode tak terlupakan dalam perjalanan kehidupan saya dan rekan.
Sebagai seorang mahasiswa yang juga termasuk dalam kategori anak kost, momen ini tidak hanya memperkaya pengalaman saya tetapi juga mengukir kenangan yang masih membekas.
Kami, satu kelompok beranggotakan enam mahasiswa yang terbagi dalam tiga laki-laki dan tiga perempuan, mengambil tanggung jawab untuk menyediakan makanan berbuka dan sahur secara mandiri.Â
Kolaborasi ini tidak hanya menjadi tugas rutin, tetapi juga menjadi momen akrab yang mempererat hubungan di antara kami. Meskipun berlatar belakang suku budaya yang berbeda, kami memilih kreasi menu berbuka puasa yang terinspirasi dari daerah asal masing-masing.
Ketika berkumpul untuk menentukan menu yang akan dimasak, keunikan setiap budaya menjadi warna tersendiri dalam sesi diskusi. Sebagai satu-satunya orang Minang dalam kelompok itu, saya merasa bangga dapat berbagi tradisi kuliner dari daerah saya kepada teman-teman yang mayoritas keturunan Jawa.Â
Meskipun demikian, semangat kami untuk menciptakan hidangan yang "layak" dan sesuai selera semua anggota, tak terbatas oleh batasan latar belakang atau budaya.
Setiap hari kami bergantian menghadirkan kreasi menu berbuka puasa yang menggugah selera dan juga sebisa mungkin dapat diandalkan dari aspek gizi atau nutrisinya.Â
Dari ayam-tahu-tempe penyet ala Jawa hingga telur-teri-terong balado ala Minang serta menu-menu lainnya, setiap hidangan menyatu dalam rasa syukur atas nikmat berbuka puasa.
Bersama-sama, kami belajar untuk menghargai keberagaman dan menyatukan perbedaan dalam kebersamaan.
Pengalaman ini tidak hanya mengajarkan saya tentang kerjasama dan tanggung jawab tim yang menguatkan rasa persaudaraan di antara kami, tapi juga kreativitas dalam memasak kreasi menu berbuka puasa.Â