Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Guru

Studi di UIN Jogja dan kini bertugas di Pekanbaru. Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka. Peraih Best Teacher dan KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Dosa Ekologis saat Ramadan, Sudahkah Kita Diet Sampah?

14 Maret 2025   01:10 Diperbarui: 14 Maret 2025   01:10 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dosa Ekologis saat Ramadan, Sudahkah Kita Diet Sampah?
Harapan diet sampah saat ramadan, war takjil, dan jejak sampah yang tertinggal. (KOMPAS.com/FREDERIKUS TUTO KE SOROMAKING)

Selain mengurangi limbah rumah tangga, membuat kompos juga berkontribusi dalam mengurangi emisi gas metana yang dihasilkan dari sampah organik yang membusuk di tempat pembuangan akhir. Dengan kata lain, ini bukan hanya tentang mengelola sampah tetapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem. 

2. Kurangi Plastik Bawa Wadah Sendiri

Saat berburu takjil atau membeli makanan untuk berbuka atau sahur, kita hampir selalu menerima makanan dalam kemasan plastik sekali pakai. Sekali dua kali mungkin tidak terasa tetapi jika dikalikan dengan ribuan pembeli setiap hari selama sebulan penuh maka jumlah sampah plastik yang dihasilkan akan sangat besar. Salah satu cara untuk mengurangi dampak ini adalah dengan membawa wadah sendiri.

Membawa wadah sendiri sebenarnya bukan hal yang sulit. Wadah tersebut menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan kantong plastik atau styrofoam. Selain mengurangi sampah, makanan yang dibungkus dalam wadah pribadi juga lebih terhindar dari zat kimia berbahaya yang sering ditemukan dalam kemasan sekali pakai.

Menjadikan kebiasaan ini sebagai tren bukanlah hal yang mustahil. Jika semakin banyak orang menerapkan kebiasaan ini maka bukan tidak mungkin kita bisa melihat perubahan besar dalam cara masyarakat mengkonsumsi makanan tanpa meninggalkan jejak limbah yang berlebihan.

3. Membawa Tote Bag, Stylish Juga Ramah Lingkungan

Selain wadah makanan sendiri, tote bag atau tas kain juga bisa menjadi senjata dalam mengurangi sampah Ramadan. Banyak dari kita masih terbiasa menerima kantong plastik setiap kali berbelanja, baik di pasar tradisional maupun supermarket. Padahal membawa tote bag sendiri jauh lebih praktis dan tentunya ramah lingkungan.

Tote bag hadir dalam berbagai ukuran dan desain yang stylish sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk belanja seperti takjil atau camilan ringan pakai tas lipat yang bisa disimpan di dalam tas utama.

Membawa tote bag tidak hanya mengurangi ketergantungan pada plastik tetapi juga menciptakan kebiasaan yang lebih bertanggung jawab dalam berbelanja. jika menerapkan kebiasaan ini di bulan Ramadan serta dalam keseharian maka jumlah sampah plastik yang dihasilkan akan berkurang secara drastis. Insya Allah.

Diet sampah saat Ramadan, bisa gak sih? Ilustrasi membuat kompos dari limbah rumah tangga saat Ramadan.(SHUTTERSTOCK/JEROME.ROMME via Kompas.com)
Diet sampah saat Ramadan, bisa gak sih? Ilustrasi membuat kompos dari limbah rumah tangga saat Ramadan.(SHUTTERSTOCK/JEROME.ROMME via Kompas.com)

Yuk, Diet Sampah!

Mengelola sampah selama Ramadan memang membutuhkan kesadaran dan komitmen tetapi bukan berarti mustahil. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana seperti membuat kompos dari sampah organik, membawa wadah sendiri saat membeli makanan, dan menggunakan tote bag saat berbelanja, Insya Allah, kita bisa berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan. 

Ramadan bukan hanya tentang memperbaiki hubungan dengan Allah SWT tetapi juga tentang memperbaiki cara kita memperlakukan bumi. Jika ibadah puasa mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu. maka sudah seharusnya kita juga lebih bijak dalam mengelola sampah yang kita hasilkan.

Jika setiap rumah tangga mulai mempraktikkan cara-cara diatas mungkin bisa dibayangkan berapa banyak limbah yang bisa dialihkan dari tempat pembuangan sampah ke lahan yang lebih produktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

15 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 2
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 13 
16 Mar 2025
Agar Bukber Lebih Bermakna
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 14
17 Mar 2025
Berbagi Berkah Ramadan
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 15
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun