Silaturahmi, Fobia, dan Pandemi
Hari raya idul Fitri 1442 H, pada tahun ini bisa dilaksanakan dengan penuh sukarela, keikhlasan dan kegembiraan. Meski masa pandemi silaturrahmi masih terjaga dengan baik. Silaturrahmi secara tidak langsung maupun secara langsung bisa berjalan dengan semestinya.
Dalam artikel kali ini yang mengakji tentang keterjagaan kita sebagai ummat muslim untuk tetap menjaga silaturrahmi, masih bisa dirasakan sebagai upaya menjalin rasa persaudaraan antar sesama, meski masih dalam kondisi pamdemi. Kondisi tersebut tidak mengurangi nilai-nilai positif yang memang di anjurkan oleh Baginda Muhammad SAW.
Konsep silaturrahmi masa pandemi ini, memang sudah di atur sedemikian rupa, yakni dengan tetap memakai protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, serta tidak lupa memakai hand sanitizer untuk membunuh kuman-kuman yang bertebaran,sehingga keterjagaan silaturrahmi dengan sanak famili tidak menjadikan rasa ketakutan dan kecemasan yang berlebihan.
Mengingat kondisi Pandemi yang masih rawan ini, dan berkaca pada negara tetangga, khususnya New Delhi yang saat ini gelombang terbesar penyebaran covid 19, manjadi salah satu alasan pemerintah untuk tetap membatasi kegiatan masyarakat, demi menjaga penyebaran yang tidak bisa dihindarkan.
Apakah ummat muslim harus Fobia, untuk menjaga silaturrahmi?
Mari kita kenali apa fobia tersebut!? Fobia adalah rasa cemas yang berlebihan, sehingga menjadikan kita, kurang percaya diri karena ada rasa takut yang menghampiri.
Ada beberapa jenis fobia yang perlu untuk kita ketahui yang merupakan kejala umum dari hidup dan kehidupan ini.
1. Fobia sederhana
fobia sederhana biasanya dialami oleh seseorang yang memiliki rasa takut yang berlebihan pada hewan, benda, situasi, atau kegiatan tertentu.
Umumnya, phobia sederhana ini terbentuk saat Anda masih kecil atau remaja, dan akan berkurang saat Anda beranjak dewasa
2. Fobia sosial