Akmal Husaini
Akmal Husaini Wiraswasta

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Lebaran, Silaturahmi, Indonesia Damai

12 April 2024   20:36 Diperbarui: 12 April 2024   20:39 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran, Silaturahmi, Indonesia Damai
Silaturahmi - www.unair.ac.id

Setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan, seluruh umat muslim di seluruh dunia baru saja merayakan hari raya Idul Fitri. Di hari yang fitri ini, merupakan hari kemenenangan. Namun, bukan berarti kemenangan bisa semaunya. Bukan berarti setelah menang akan bebas menjalankan apa saja. Tidak. Meski sudah tidak menjalankan ibadah puasa tapi menjaga hawa nafsu harus tetap dilakukan. Saling berbagi seperti yang dilakukan di bulan puasa, juga harus tetap dilakukan. Hal ini penting karena sejatinya hal tersebut merupakan bagian dari kehidupan kita sebagai masyarakat Indonesia.

Di hari lebaran, biasanya diisi dengan silaturahmi. Antar saudara, antar tetangga dan antar teman saling berkunjung satu dengan lainnya. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah saling memberikan maaf dan meminta maaf. Selain itu, lebaran juga seringkali dihiasi dengan aktifitas saling berbagi antar sesama. Mulai berbagai rezeki dalam bentuk uang, baju, hingga makanan. Semuanya bersuka cita menyambut hari lebaran.

Menjaga silaturahmi ini penting untuk terus dipertahankan. Hampir setiap daerah di Indonesia, mempunyai tradisi saling silaturahmi. Aktifitas mudik lebaran, hanya ada di Indonesia. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, aktifitas mudik ini tentu juga memberikan dampak positif bagi perekonomian. Tidak hanya ekonomi di kota-kota besar, tapi menjalar hingga ke daerah pedesaan. Aktifitas perekonomian bergeliat, hampir di semua sektor.

Begitu besarnya dampak positif dari budaya silaturahmi di Indonesia. Karena itulah, harus terus dipertahankan dan ditularkan hingga ke generasi berikutnya. Selain itu, silaturahmi juga merupakan hal yang dianjurkan dalam ajaran agama. Dalam Islam sendiri, silaturahmi merupakan bagian dari ibadah. Melalui silaturahmi, kita bisa saling berbagi kisah, berbagi pengalaman, dan bisa memberikan manfaat bagi kesehatan mental.

Dalam konteks agama Islam, menjaga silaturahmi diyakini bisa melancarkan rezeki dan umur. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh HR. Bukhari dan Muslim, "Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi." Tidak hanya itu, silaturahmi juga bisa memperluas persaudaraan antar sesama, menjaga keharmonisan, dimuliakan di dunia dan akhirat serta dijauhkan dari api neraka.

Mari kita introspeksi diri. Ramadan telah memberikan banyak pelajaran yang bisa diambil. Dan meski Ramadan telah berlalu, tidak ada salahnya kita semua tetap memperbanyak perbuatan baik. Hal ini penting agar Indonesia tetap damai. Karena Indonesia merupakan negara yang majemuk, negara yang beragam, hidup berdampingan dalam keragaman penting untuk tetap dijaga. Salam damai.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun