Alamsyah,SE Jl. Pendreh KPR BTN Km 2, no.4b Rt.33b Rw.009 Muara TEweh
Dilema antara Memaafkan Orang Lain dan Hukuman Sebagai Pelajaran
Kita di anjurkan untuk memberi maaf kepada orang yang berbuat salah kepada kita,apalagi di momen lebaran atau setelah lebaran .
Tapi apakah memberi maaf itu hanya sebatas mengatakan, memaafkan kepada yang meminta maaf ,lalu bersalam-salaman?
Mungkinkah semudah itu ,yang merasa di curangi,dizalimi ,dianiaya dan semacamnya dapat memberi maaf?
Kalau setiap orang yang berbuat kesalahan ,selalu dimaafkan ,apakah nantinya orang-orang akan dengan mudah melakukan perbuatan yang semena-mena terhadap orang lain?Apakah tidak perlu pembelajaran itu?
Setelah itu lantas semuanya bereskah.?
Ya,memang memberi maaf itu sebuah pilihan.Apakah mau memberi maaf atau tidak,tapi bila memberi maaf itu tentu lebih baik.
Dalam buku yang berjudul JALAN RAHMAT Mengetuk Pintu Tuhan yang ditulis oleh Dr.Jalaluddin Rakhmat,M.SC pada halaman 129-130 ,diungkapkan ayat Al-quran dan Hadist berkenaan dengan permohonan maaf itu. Disini saya hanya mengemukakan beberapa ayat Al-Qur'an dan sebuah Hadits Nabi Muhammad Saw.
Adapun ayat Al-quran tersebut adalah, sebagaimana Firman Allah Swt :
1. "Dia (yusuf) berkata 'pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu,mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu),dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang',"(QS. Yusuf 12:92)
Ayat di atas berkenaan dengan pemberian maaf oleh Nabi Yusuf kepada saudara-saudaranya yang berbuat zalim dan iri dengki kepadanya.
2. "Dan jika kamu memberikan balasan ,maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu.Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar,"(QS. An-Nahal 16 :124)
Ayat tersebut di atas adalah yang berkenaan dengan dibolehkannya untuk tidak memberi maaf sebagai bahan pelajaran bagi yang berbuat kesalahan atau kezaliman.
3. " Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa,maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.Sesungguhnya,Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim,"(QS. Asy-syura,42 : 39 - 40)
Sedangkan yang berkenaan dengan hadist Nabi Muhammad Saw adalah sebagaimana dibawah ini:
Rasulullah bertanya kepada para sahabatnya,"Inginkah kalian tahu siapa makhluk yang paling baik di dunia dan di akhirat?Maafkanlah orang yang menzalimi kamu ; sambungkanlah persaudaraan dengan orang-orang yang berbuat buruk kepadamu;dan berikan hartamu kepada orang-orang yang tidak pernah memberi kepadamu." (Biharul Anwar,71:339).
Demikianlah dalil Al- Quran dan Hadits Nabi Muhammad Saw . yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk dapat memberi maaf orang lain ,sebagaimana termaktub dalam buku yang diterbitkan oleh Penerbit PT.Elex Media Komputindo---kompas Gramedia.
Selamat bermaaf-maafan dan saling bersalam-salaman dalam suasana lebaran yang belum hilang hingga kini tentunya .
Walaupun agak terlambat saya ingin mengucapkan kepada seluruh Pembaca dan Kompasianer Selamat Hari Raya Idulfitri 1444 H
Minal Aidin Walfaizin
Mohon Maaf Lahir Dan Bathin.
Content Competition Selengkapnya
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!