Esensi Puasa Ramadan di Era Digital: Menghadapi Tren "Puasa Flexing"
Dalam dunia yang terhubung secara digital, puasa sering kali dijadikan sebagai ajang untuk pamer kemampuan atau pencapaian individu. Posting foto makanan berbuka yang disajikan secara mewah atau update status tentang betapa mudahnya menjalani puasa dapat menjadi cara untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang lain.
Selain itu, puasa juga sering dimanfaatkan sebagai alat untuk membangun citra diri yang positif di media sosial. Posting foto diri yang tampak segar dan berenergi di tengah-tengah hari puasa atau berbagi cerita tentang betapa sulitnya menahan lapar di acara sosial menjadi cara untuk memperoleh apresiasi dan pengakuan dari pengikut media sosial.
Kembali ke Esensi Puasa
Dalam menghadapi tren ini, penting bagi individu untuk kembali mengingat tujuan sejati dari puasa dan menjaga agar praktik ini tetap autentik dan bermakna. Puasa bukanlah sekadar ajang untuk pamer atau mendapatkan perhatian di media sosial, melainkan merupakan kesempatan untuk memperkuat hubungan spiritual dengan diri sendiri dan Tuhan, serta untuk membentuk kesadaran sosial yang lebih baik di dalam masyarakat.
Untuk itu, Jadikanlah Puasa Ramadan ini sebagai ajang untuk meningkatkan iman kepada Allah SWT. dan mengajarkan kita untuk lebih berempati dan lebih sadar akan kebutuhan orang lain, bukan untuk sekedar mencari pujian atau pamer prestasi. Penting bagi umat Muslim untuk menjaga kesucian Ramadan ini.