Ken A Rok
Ken A Rok Buruh

Bergerak dan berkarya

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ramadhan dan RahmatNya

28 Maret 2024   09:24 Diperbarui: 28 Maret 2024   09:43 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ramadhan dan RahmatNya"

Ramadhan adalah bulan yang mulia bagi kaum muslimin. Karena di bulan ini diwajibkan untuk umat islam menjalankan rukun islam yang ke-4. Disyaratkan meninggalkan makan, minum dan hal-hal yang membatalkan seharian penuh. Ibadah puasa ibadah yang sangat berbeda dengan ibadah-ibadah lainnya. Ibadah sholat tentu ibadah badan, Dimana orang pasti tahu seseorang melakukan ibadah sholat (jelas ada rukun fi'li/perbuatan, rukun qouli/ucapan dan rukun qolbi/hati). Atau kalau melaksanakan rukun yang ke-3 yaitu Zakat sudah barang tentu ada benda yang dijadikan objek zakat. Sedang di ibadah puasa hanya dirinya dan Rab-Nya yang tahu.

Pada bulan ini terbagi tiga tahap, tahap 10 pertama adalah Rahmat, tahap 10 kedua disebut maghfiroh dan tahap 10 terakhir dibebaskan dari api neraka. Ini yang kita dengan para da'I menyampaikan baik di mimbar-mimbar jumat atau kultum (kuliah tujuh menit) menjelang buka atau artikel-artikel aramadhan yang sering berlalu Lalang di media elektronik.

Kita telah melewati fase 10 hari pertama. (sampai tulisan ini ditayangkan sudah memasuki hari ke-18). Dimana Rahmat diturunkan Allah kepada hamba yang betul-betul menjalankan puasa. Kita bisa bayangkan betapa berat beribadah puasa di luar Ramadhan, sangat berat dilaksanakan. Bahkan dengan tidak puasa saja kita beraktifitas tanpa sarapan yakin jam 9 atau jam 10 sudah tidak tahan lagi untuk memberi asupan pada tubuh, sangking lemasnya.

Kita beribadah puasa dengan melaksanakan makan sahur sebelum subuh dan diperkenankan untuk membatalkannya Ketika maghrib kalau tanpa danya kasih sayangnya Allah atau Rahmat-Nya, maka saya yakin kita tidak akan mampu untuk menjalankannya,

Mengenai Rahmat Allah jadi teringat sebuah kisah seorang hamba yang beribadah terus menerus namun tidak sebanding dengan sekedip nikmat pandangan mata, setelah ditimbang dihadapan Allah. Ini menjadi bukti bahwa Rahmat Allahlah yang bisa menolong dia.

Dalam artikel ini, penulis akan menceritakan Kembali semoga menjadi pengingat bagi kita semua.

Dari sebuah Hadits Ketika Rosulullah menemui para sahabatnya sedang beliau baru saja didatangi oleh Malaikat Jibril. Kemudian beliau menceritakan apa yang disampaikan Jibril kepadanya.

sesungguhnya Allah memiliki seorang hamba yang melakukan ibadah kepadaNya selama 500 tahun diatas gunung yang berada ditengah laut, yang lebarnya 30 hasta dan panjangnya 30 hasta juga (ukuran 1 hasata = 0,4572 m). Sedangkan jarak lautan tersebut masing-masing arah mata angin sepanjang 4000 farsakh (ukuran 1 farsakh = 5,7 kilomete).

Ada mata air seukuran jari mengalir sedikit demi sedikit dipuncak gunung. Disamping itu, Allah juga menumbuhkan pohon delima, yang setiap malam mengeluarkan satu buah delima matang untuk dia makan setiap harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun