Ali Mustahib Elyas
Ali Mustahib Elyas Guru

freedom, togetherness, networking, collaboration, immolation

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa dan Upaya Mengatasi Bullying

25 Maret 2024   15:46 Diperbarui: 25 Maret 2024   15:48 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa dan Upaya Mengatasi Bullying
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

            Selama bulan Ramadhan, kita perlu bersama-sama menyebarkan kebahagiaan dan kebaikan kepada semua orang di sekitar kita. Kita berkomitmen untuk menghilangkan kasus bullying dan membangun lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan makna sejati dari bulan suci Ramadhan dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial kita.

            Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk melakukan perubahan positif. Kita jadikan bulan ini sebagai momentum untuk menjaga dan melindungi satu sama lain. Kita ciptakan masyarakat yang bebas dari bullying dan penuh dengan kasih sayang. Dengan begitu, kita dapat merayakan Ramadhan dengan hati yang penuh bahagia dan sukacita.

            Sebagai simpulan ingin ditegaskan bahwa bulan Ramadhan memberikan kesempatan berharga bagi umat Islam untuk memperkuat kesalehan sosial dan spiritual. Dalam konteks pencegahan bullying, nilai-nilai puasa dapat menjadi landasan yang kuat dalam membentuk karakter yang baik dan mengurangi konflik. Dengan mengajarkan kesabaran, kendali emosi, kepedulian, dan saling menghormati, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersahabat dan bebas dari bullying. Dengan demikian akan terwujud  kehidupan yang damai dan harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun