Puasa Bentuk Perlawanan terhadap Penguasa
Saya yakin coba ubahlah niat kita untuk memandirikan umat karena himpitan ekonomi global dan rakusnya pengusaha yang berselingkuh dengan penguasa hasilkan minyak goreng yang mahal, gas rumah tangga yang mahal, sembako yang mulai naik harganya dan BBM yang mulai mencekik rakyat
Saya tahu tujuan yang ada di balik kebijakan menteri keuangan ini tujuannya baik mengurangi subsidi terhadap produk-produk tersebut tetapi beban rakyatlah yang akhirnya menerimanya.
Termasuk kebijakan loss di BPJS yang hilangkan kelas di rumah sakit dan memandirikan rakyat dengan urunan kesehatan ini.
Sedemikian kosongkah kantong pemerintah saat ini sehingga BBM pun dinaikan dan sepahit apakah pemerintah untuk mencicil hutang luar negerinya?
Haruskah umat islam akhirnya menerima pahitnya kebijakan ini dan bentuk puasa ini sebagai salah satu perlawanan terhadap penguasa saat ini adalah wajib hukumnya.
Karena sebenarnya yang sangat berpengaruh dalam kebijakan ekonomi saat ini mengapa saya berani ungkap karena hampir semua orang yang terlibat hilangnya subsidi dan mahalnya minyak goreng dan kebijakan lain terpengaruh dari sebuah kampus ternama ini bukan rahasia umum lagi!
Kita bisa belajar dari puasa ramadhan tahun ini yang sungguh nyata bahwa di tengah keprihatinan ekonomi kiranya kita bisa ambil hikmah bahwa nafsu konsumsi kita bisa kita rem dan tumbuhkan nilai agamis adalah nyata adanya.
Janganlah perbedaan membuat kita tidak khusyuk dalam beribadah di bulan ramadhan ini dan jadikan ramadhan ini kita ambil hikmahnya beda tetap beda tetapi kita tetap satu Islam dalam bingkai NKRI ini.
*Sayyidj