Shita R.Rahutomo
Shita R.Rahutomo Administrasi

Officer, menulis, gila baca, traveling, blogger, makan dan masak enak, ingin jadi ibu yang baik dan bermanfaat bagi sesama, pemimpi,

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Romantisme Kue Favorit Lebaran Masa Kecilku

21 April 2023   23:57 Diperbarui: 22 April 2023   00:04 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Romantisme Kue Favorit Lebaran Masa Kecilku
Aneka kue kering yang biasa disajikan saat lebaran. Dok Shita R

Aku bertugas mengambil kue yaang sudah matang dan dingin itu dari loyang lalu menatanya dalam toples. Karena puasa kami hanya melihat dan membayangkan betapa nikmatnya memakan nastar setelah buka nanti. Rasanya nikmat, aromanya wangi, lucu pula tampilannya.

Dan saat toples-toples berisi nastar itu dihidangkan di atas meja aku turut bangga, bahwa ada andilku di dalamnya hingga si nastar nangkring cantik di toples menunggu tamu datang.

Masih ada dua kue favorit masa kecilku yang sangat kusuka. Yang pertama kue kering S (karena dicetak membentuk huruf S) yang terbuat dari tepung pati pairut yaitu sejenis umbi-umbian mirip dengan talas tapi tanamannya mirip dengan bunga kanna juga memiliki bunga yang cantik seperti Kanna tapi berukuran lebih kecil dan warnanya kuning.

Dulu tepung umbi pairut tidak ada yang jual, jika ingin membuat kue kering S ini kita harus rela berepot-repot membuat dulu tepung pairutnya secara tradisional.

Tepung pairut yang siap olah akan dicampur dengan gula pasir, santan kental, garam dan entah bahan apalagi lalu dicetak membentuk huruf S dan dioven dengan oven tangkring itu sampai matang dan siap dikemas untuk dijual. Kalau dibandingkan dengan kue kering jaman sekarang rasanya mirip kue sagu keju yang versi premium ya. Kuenya lembuuut, saat kita masukkan ke dalam mulut langsung lumer. Uh enaknyaa....Dan ibuku serta tanteku jelas bukan orang yang sanggup membuat kue ini.

Aku sendiri waktu kecil jarang menemukan kue ini. tapi yang paling sering menghidangkan kue kering "S" ini adalah Mbah Mintri, istri dari Mbah Faqih, yang sepupuan dengan kakekku, Mbah Oko Danang Joyo.

Mbah Mintri tahu bahwa aku sangat menyukai kue kering itu jadi pas aku dan keluarga pulang dari unjung (kegiatan mengunjungi famili untuk silaturahmi saat lebaran) Mbah Mintri yang cantik, akan membawakanku satu plastik sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang hehe..Bahkan sampai aku besar, Mbah Min akan menawarkannya untuk membawanya juga hehe..

Semoga sehat dan panjang umur ya Mbah Min. Amiin. Kami senang karena tape ketan hijau itu setelah sampai rumah kita jadikan wedang tape. Sedaaap banget.

Satu lagi favoritku itu tape ketan hijau yang entah kenapa kalau buatan istrinya Mbah Mul itu enaaak banget, dengan rasa manis yang pas, warna hijau daun suji yang cantik dan aroma manis asam dan wangi pandan yang menguar. Kalau unjung ke rumah Mbah Mul kami juga berebutan untuk mbekal karena tape ketan hijaunya memang menjadi favorit banyak orang.

Begitulah cerita kue favorit masa kecilku yang diisi dengan kenangan manis dan dikelilingi oleh orang-orang dengan hati yang hangat. 

Bagaimana cerita kue lebaran favoritmu teman-teman?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun