Amidi
Amidi Dosen

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Ramadan Bisa Dijadikan Pendorong Kreativitas Kita Menciptakan Nilai Ekonomi Sampah!

16 Maret 2024   07:03 Diperbarui: 1 April 2024   18:00 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan Bisa Dijadikan Pendorong Kreativitas Kita Menciptakan Nilai Ekonomi Sampah!
Ilustrasi sampah. (Sumber: PEXELS/JULIA M CAMERON via kompas.com)

Pertama. Teruslah mendorong kreativitas pengrajin sampah. Pemerintah dan pihak yang berwenang, tidak salah, kalau terus mendorong kreativitas pengrajin sampah yang sudah ada, dengan jalan terus menghimbau dan/atau menitip himbauan ke sekolah, ke perguruan tinggi ke unit-unit perkumpulan dan organisasi kemasyarakatan.

Itu tentu agar pihak/komponen yang dihimbau tersebut terdorong atau mempunyai motivasi untuk melakukan pengolahan kembali sampah yang terus menggunung tersebut.

Kedua. Berupaya menciptakan tenaga terampil baru yang akan mengelola kembali sampah menjadi barang berharga/bernilai ekonomi tersebut. 

Pemerintah dan pihak yang berwenang agar dapat menciptakan tenaga terampil, seperti rekan kita yang ada di pulau Jawa yang kebanyakan kreatif dan trampil, dengan jalan memberikan berbagai pelatihan, baik melalui balai latihan kerja maupun unit lainnya.

Ini penting, agar anak negeri ini yang masih tergolong "pengangguran" dapat berkarya dan sekaligus akan mendapatkan penghasilan. Langkah ini selain akan mendukung kelestarian lingkungan juga akan dapat menekan jumlah penganggruan.

Sayang, kalau hanya pelaku bisnis dibidang sampah saja yang memanfaatkan sampah bernilai ekonomi tersebut, tetapi bagaimana upaya kita agar anak negeri ini pun lebih banyak dapat ikut berkontribusi dalam memanfaatkan sampah agar bernilai ekonomi tersebut.

Ketiga. Memberikan incentif kepada pengrajin atau kreator pengelola sampah. Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah mendorong tenaga-tenaga trampil dalam pengelolaan sampah tersebut, agar daya dorong (motivasi) mereka terus meningkat, tidak salah, kalau pemerintah memberikan incentif, bantuan modal, bantuan pemasaran dan bantuan dalam bentuk lainnya.

Keempat. Menekan produksi sampah. Langkah awal ini menurut saya tidak kalah pentingnya, karena menanamkan kesadaran kepada kalangan anak negeri ini atas pentingnya "perhatian" atas sampah yang terus bertambah tersebut atau dengan kata lain betapa pentingnya langkah menekan produksi sampah tersebut adalah "sangat perlu sakali"

Terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana menyadarkan anak negeri ini agar tidak membiasakan hidup dalam ke-mubazir-an yang sering menimbulkan sampah makanan dan agar peduli sampah-sampah. 

Sampah yang kita produksi atau kita hasilkan tersebut jangan dibuang sembarangan, dan menyadarkan pentingnya menjaga  kelestarian lingkungan. 

Lingkungan yang bersih, nyaman, dan asri, akan menciptakan ketenangan, ketenangan akan mendorong produktivitas anak negeri ini. Selamat Berjuang!

oleh Amidi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun