Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Administrasi

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Dengan Menulis, Menunggu Buka Jadi Tak Terasa

20 Mei 2019   20:07 Diperbarui: 20 Mei 2019   20:13 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan Menulis, Menunggu Buka Jadi Tak Terasa
Ilustrasi menulis. (Sumber: Maxmanroe.com)

Banyak cara yang bisa dilakukan sembari menunggu waktu berbuka puasa. Ada yang menonton televisi, mengaji, jalan-jalan, olahraga, membaca buku, bermain dengan anak, dan sebagainya. Bahkan ada yang menunggu waktu berbuka puasa dengan bekerja.

Bagi saya pribadi, salah satu cara yang mengasyikkan dalam menunggu waktu berbuka puasa adalah dengan mengerjakan hobi menulis. Dengan menulis, lapar tidak terlalu terasa dan waktu juga seperti berlalu begitu cepat. Biasanya saya mulai menulis sekitar jam empat sore, dan saat sedang konsentrasi menulis tahu-tahu adzan Magrib sudah berkumandang. Menulis pun harus ditunda untuk melaksanakan buka puasa terlebih dahulu.

Menulis saat perut sedang lapar kala berpuasa, sangat baik untuk melatih konsentrasi dan kesabaran. Meskipun merasakan haus dan lapar, kita berusaha konsentrasi untuk menggali ide dan menuangkannya dalam kalimat-kalimat yang menarik. Dan bila ternyata mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tulisan, maka kita berusaha bersabar dan instropeksi, lalu kembali berusaha lagi.

Menulis saat menunggu waktu berbuka puasa tidak harus selesai menjadi sebuah tulisan atau lebih. Jika memang tidak bisa diselesaikan sebelum berbuka, maka bisa disambung di lain waktu saat ada kesempatan. Misalnya disambung lagi setelah sholat subuh atau dilanjutkan lagi saat menunggu waktu berbuka puasa di hari berikutnya.

Yang penting sudah berusaha untuk menulis. Dari menentukan pokok-pokok tulisan, mencari data-data atau fakta pendukung hingga membuat atau mencari ilustrasi/gambar yang cocok untuk tulisan. Dengan demikian, di kesempatan berikutnya tulisan bisa diselesaikan dan diperbaiki.   

Apalagi dengan adanya tantangan dari Kompasiana untuk menulis setidaknya satu artikel setiap harinya. Menjadi alasan yang tepat bahkan menjadi semangat untuk mengisi waktu menunggu buka puasa dengan aktivitas menulis. Dan jika beruntung, maka bisa mendapatkan banyak manfaat lainnya dengan menulis di Kompasiana seperti K-Reward dan hadiah yang sangat menggiurkan.

Bulan puasa adalah bulan istimewa dimana banyak kejadian-kejadian atau peristiwa yang menarik. Semua itu bisa dituangkan dalam bentuk tulisan sambil menunggu datangnya waktu berbuka puasa. Dengan demikian, setelah bulan puasa akan semakin terbiasa dalam menulis. Salam.        

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun