RAMADAN
Pilihan
Tuhan Itu Ada Kata Dia
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Saat Senja berlalu di beranda mengantarkan pertemun rerintik di awal malam
Seorang anak belia memintaku berjamaah ke masjid dekat pemondokan.
Saat lembaran detik ta mendetakkannya.
Dua helai sajadah terbentang searah dengan bentangan Ka'bah.
Tiga rakaat pun terlewati dengan, untuk ukuran kami dan dia yang belia
Tangan mengadah seraya memohon ampunan dan
rahmat dari setiap hentakan jantung yang Ia beri
Anak belia itu mengaminkan dari setiap hela nafas
Hingga nafas ke empat ia tambahkan "oh Tuhan aku menghadapkan wajahku"!
Amin!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!