Anggi Mutiara Lubis
Anggi Mutiara Lubis Mahasiswa

Untuk keperluan tugas dan informasi.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Tradisi Silaturahmi ke Rumah Kerabat Saat Lebaran yang Tidak Akan Hilang

18 April 2024   21:20 Diperbarui: 18 April 2024   23:52 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Silaturahmi ke Rumah Kerabat Saat Lebaran yang Tidak Akan Hilang
Tradisi Silaturahmi ke Rumah Kerabat Saat Lebaran Yang Tidak Akan Hilang (Foto: Anggi Mutiara Lubis)

MEDAN -- Tradisi yang biasa dilakukan tiap tahunnya tentu tidak akan hilang begitu saja, apalagi pada momen-momen atau tanggal-tanggal tertentu seperti pada saat Idul Fitri. Momen lebaran ataupun hari raya Idul Fitri biasanya dijalankan dengan melakukan tradisi silaturahmi, baik ke rumah saudara, kerabat atau bahkan berkunjung ke rumah tetangga pun juga.

Kegiatan ini Biasanya berlangsung dimulai dari salam-salaman, kemudian berkumpul dengan sanak saudara sambil berbincang yang dilengkapi dengan canda tawa, makan hidangan khas yang sudah dihidangkan, biasanya seperti lontong, opor, rendang, tauco, dan teri Medan, kemudian hari lebaran tersebut dihabiskan dengan berkumpul dengan saudara lainnya.

Pada Idul Fitri 1445 H yang terlaksanakan pada tanggal 10 April 2024 kemarin, tradisi berkunjung ini pun juga terjadi di Sumatera Utara, momen yang ditunjukkan pada hasil dokumentasi di atas berlangsung di salah satu rumah warga yang berada di Perumahan Johor Katelia Indah, Jl. Karya Wisata, Kabupaten Deli Serdang.

"Saya sendiri sih merasa sangat senang tiap melakukan tradisi ini karena terkadang bebrapa sanak saudara hanya dapat ditemui disaat-saat seperti ini saja karena jarang sekali bertemu dengan saudara yang lainnya. Saya sih berharapnya tradisi ini akan terus berlanjut ke anak, cucu dan generasi selanjutnya agar ikatan keluarga tidak terputus ya." Ujar Henny, seorang warga yang beberapa tahun belakangan ini pindah rumah ke kota lainnya dan mudik ke Sumatera Utara.

Tradisi di rumah keluarga besar Henny tersebut dimulai dengan bersalam-salaman, berpelukan, berbincang di ruang tamu sambil memakan kue kering khas lebaran, bercanda tawa, memakan hidangan khas dari tuan rumah, yaitu lontong, rendang dengan menu lainnya, dilanjut dengan bermain permainan konsol PlayStation 5 bersama dan akhirnya ditutup dengan pembagian uang THR (Tunjangan Hari Raya) kegiatan yang paling ditunggu.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun