Anindya C
Anindya C Mahasiswa

Tulisan representasi diri.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Fenomena Menjamurnya Es Toples, Takjil sekaligus Bisnis Bulan Ramadan

8 April 2023   12:59 Diperbarui: 8 April 2023   13:12 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena Menjamurnya Es Toples, Takjil sekaligus Bisnis Bulan Ramadan
sumber dokumen pribadi

Ramadan tiba, Ramadan tiba, memang apa aja sih yang tiba saat Ramadan? Poster kata-kata Mutiara di sepanjang jalan atau suara petasan?

Ataukah takjil yang memenuhi sepanjang jalan? Tentu, siapa yang tak menunggu tibanya sore hari pada bulan Ramadan yang dipenuhi takjil di pinggir-pinggir jalan raya.

Dari sekian banyak takjil berbuka, ada yang menarik dan tak pernah sama sekali hilang dari dunia pertakjilan.

Fenomena es toples yang ternyata sama menjamurnya seperti gorengan. Gorengan bagaikan makanan pembukanya dan es toples ialah teman minumnya.

Siapa yang tak tahu es toples, mungkin sebagian menyebutnya dengan es kontener, es kopyok, atau bahkan menamainya es buah saja. Namun, itu semua serupa. Es dengan beraneka ragam jenis rasa yang dijual dalam sebuah toples besar yang bening.

Ini nih, yang membuat es toples menarik, beningnya toples membuat esnya langsung terlihat oleh mata memandang. Akibatnya, sekilas saja warga sudah langsung bisa menilik segarnya warna dari es toples. Apalagi, beragam jenis es disandingkan berdampingan membuat warna-warni terpampang di pinggir jalan. Haus-haus sore hari pada bulan Ramadan begitu, mana mungkin menolak lapar mata pada es toples yang terlihat menggiurkan.

Itulah mengapa, es ini menjamur di Indonesia khususnya saat bulan Ramadan.

Menyambangi salah satu penjual es toples di kota Yogyakarta, Ajeng mengutarakan alasannya berjualan es toples.

wawancara dengan salah satu penjual es toples, sumber dokumen pribadi
wawancara dengan salah satu penjual es toples, sumber dokumen pribadi

"Lebih praktis aja sih, Kak. Karena kan buatnya mudah terus sama banyak yang cari juga sih Kak sama orang-orang, lebih praktis jualinnya cepet jadi orang nggak antri lama." Ungkap Ajeng Hawati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun