Mohamad Ansori
Mohamad Ansori Guru

Salah satu cara mendekat pada Allah Swt adalah mentaati perintahNya tanpa bertanya mengapa harus melakukannya.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Sedekah, Memberi Justru Bertambah!

20 Maret 2024   22:14 Diperbarui: 20 Maret 2024   22:29 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu amal yang penting untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan adalah sedekah. Sedekah sendiri merupakan salah satu ibadah ghoiru mahdloh (ibadah yang tidak ditetapkan caranya) sehingga bersedekah dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. 

Sedekah uang, sedekah makanan, sedekah tenaga, bahkan membuat orang lain bahagia dengan senyum manis kita, juga bagian dari sedekah. Sedekah juga tidak harus berjumlah banyak, sebutir korma pun dapat diberikan pada orang lain sebagai sedekah.

Dalam Surah Ali Imran Ayat 92 Allah Swt berfirman:

Artinya: "Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya."

Ayat di atas merupakan salah satu dalil dianjurkannya bersedekah. Dalam Surat Ali Imran ayat 92 di atas ada bebeberapa hal yang harus kita berikan garis bawah, yaitu : 

Pertama, menginfakkan harta tidak harus banyak, cukup sebagian dari harta yang kita miliki. Namun yang paling utama adalah berasal dari harta yang kita cintai. Tentu hal ini akan terasa berat. Pada umumnya, orang akan mensedekahkan barang-barang bekas yang tidak terpakai, atau benda-benda yang merupakan sisa dari suatu aktivitas, dan seterusnya. Dalam ayat ini Allah Swt menegaskan jika lebih utama adalah berasal dari harta yang kita cintai.

Kedua, kita dapat memberikan infak atau sedekah dalam bentuk apapun. Bisa jadi yang kita infakkan berupa uang, makanan, ilmu, pakaian, dan barang-barang kebutuhan lainnya.

Dalam bulan Ramadhan, biasanya sedekah yang paling populer adalah makanan. Orang biasa membagikan takjil di pinggir jalan, menyiapkan buka puasa di masjid atau mushola, bahkan dengan sengaja mengadakan kegiatan buka bersama. Semuanya dalam rangka melaksanakan perintah sedekah, yang mana pada bulan Ramadan dijanjikan pahala yang berlipat ganda.

Sedekah tidak juga harus berbentuk barang, harta, atau suatu benda. Amal ibadah yang kita lakukan dapat juga bernilai ibadah. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Abu Dzar RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

Artinya: "Pada setiap ruas tulang seseorang di antara kalian di setiap pagi ada kewajiban sedekah. Setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, tiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Namun, semua itu dapat dicukupi dengan salat dua rakaat yang dikerjakan seseorang di waktu dhuha." (HR Muslim)
 

Sedekah adalah memberi, namun pada akhirnya apa yang kita miliki akan bertambah. Allah Swt pasti akan mengganti setiap sedekah yang kita keluarkan dengan balasan yang lebih baik. Wallahu'alam.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun