Keajaiban Puasa Terhadap Tubuh
Oleh Dr. dr. Muh. Nasir Ruki Al Bugisy, S.Si, M.Kes, Apt, Sp.GK, CAHR CELM COCM FIHFAC
Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah yang selalu dinantikan oleh setiap ummat islam dengan antusiasme yang tinggi. Puasa adalah waktu untuk menyucikan hati dan pikiran dari yang tidak berguna.
Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar, tapi juga tentang mengelola emosi dan isi hati, serta proses memperbaiki proses metabolisme tubuh yang berefek pada perbaikan tubuh Anda, baik secara fisiologis maupun psikologis. Penulis akan memaparkan beberapa keajaiban yang terjadi di dalam tubuh manusia terkait dengan kegiatan makan dan berpuasa, sebagai pelajaran buat kita bahwa selalu ada hikmah dalam setiap perintah Allah Subehanhu Wa Ta'ala.
Apa yang terjadi ketika kita makan?
Nafsu makan dikontrol oleh otak dan hormon yang bekerja sama untuk memberikan respon ketika nafsu makan meningkat atau menurun. Ketika makan, kita mencerna lebih banyak energi makanan daripada yang bisa kita segera gunakan. Sebagian energi itu perlu di simpan untuk nanti.
Hormon utama yang terlibat dalam penyimpanan maupun penggunaan energi makanan adalah insulin, yang meningkat selagi kita makan. Baik karbohidrat maupun protein menstimulasi insulin. Lemak memicu efek insulin yang jauh lebih kecil tetapi jarang dikonsumsi sendiri.
Insulin punya dua fungsi utama, yaitu:
- insulin memungkinkan tubuh untuk secepatnya mulai menggunakan energi dari makanan.
Karbohidrat diserap dan dengan cepat diubah menjadi menjadi glukosa, menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Insulin memungkinkan glukosa untuk masuk langsung ke dalam sebagian besar sel tubuh, yang menggunakannya untuk energi.
Protein tidak meningkatkan glukosa darah, tetapi bisa meningkatkan kadar insulin. Efeknya beragam dan banyak orang yang terkaget-kaget mengetahui sebagian protein bisa menstimulasi insulin, seperti sebagian makanan yang mengandung karbohidrat. Lemak diserap secara langsung sebagai lemak dan efeknya kecil terhadap insulin.
- insulin menyimpan kelebihan energi.
Ada dua acara untuk menyimpan energi.
- Molekul glukosa bisa dihubungkan ke rantai-rantai panjang yang disebut glikogen dan kemudian disimpan di dalam hati (liver). Namun, jumlah glikogen yang bisa disimpan ada batasnya. Begitu jumlahnya memenuhi batas, tubuh mulai mengubah glukosa menjadi lemak (secara harfiah, "membuat lemak baru").
- Lemak ciptaan baru ini bisa disimpan di dalam hati atau cadangan lemak dalam tubuh. Sementara mengubah glukosa menjadi lemak merupakan proses yang lebih kompleks daripada menyimpannya sebagai glikogen, jumlah lemak yang bisa diciptakan tidak ada batasnya.
Apa yang terjadi ketika berpuasa?