Any Sukamto
Any Sukamto Penulis

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Masjid Agung Surabaya, Tempatku Menyendiri Hilangkan Resah Hati

30 April 2020   20:54 Diperbarui: 6 Mei 2020   20:09 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak pandemi membatasi ruang gerak sebagian warga kota, aku jarang sekali mengunjungi masjid ini. Padahal sebelum adanya anjuran #dirumahaja, setidaknya seminggu lima kali aku melihat kubahnya dari dekat. Ya, karena putriku bersekolah di SMP yang letaknya persis di depan masjid agung tersebut. 

Sebelum pandemi, saat  menjemput putriku pulang sekolah atau menunggunya ujian, kuhabiskan waktu dengan menunggunya di sana. Beberapa pekerjaan kecil bisa kuselesaikan, dari mengetik naskah dan mengeditnya hingga posting dagangan atau menjawab pesan masuk. Tentunya setelah salat kukerjakan, baik sunah ataupun wajib.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Tak jarang juga jika aku merasa jenuh dengan permasalahan hidup yang kualami, aku selalu datang ke sana. Setelah salat sunah dua rakaat atau mungkin salat wajib, aku merenung beberapa saat hingga merasa tenang dan pasrah menghadapi segalanya. Hanya Allah yang sanggup memberi kekuatan kepadaku, tak salah 'kan jika aku datang ke rumah Allah. 

Banyak sekali kajian yang bisa diikuti di sini. Terlebih seusai salat wajib, selalu ada ustaz yang memberikan tausiah meski sebentar. Tanya jawab pun ada bagi yang kurang jelas.

Sabtu pagi, si bungsu selalu ada kegiatan pramuka di sekolah yang hanya dua jam. Daripada pulang lagi, lebih baik kutunggu sambil salat duha atau jalan sehat mengitari masjid. Lumayan juga jaraknya kalau sekedar untuk mengeluarkan keringat.

Banyak juga pengunjung lain yang memanfaatkannya untuk joging atau senam, halaman masjid yang luas kerap digunakan kegiatan lain yang bermanfaat. Senam jantung sehat, latihan silat, atau latihan pengibaran bendera juga ada, lho, yang memanfaatkannya.

Selain itu, Masjid Agung Al-Akbar juga sebagai obyek wisata, banyak pengunjung lain dari luar daerah yang ingin salat dan menikmati kemegahan masjid ini. Beberapa ruang juga disewakan untuk resepsi pernikahan. Lengkaplah fungsi masjid ini bagi warga Surabaya.

Masjid Agung Surabaya adalah masjid terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal di Jakarta. Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Nasional Al-Akbar, dibangun tahun 1995 atas prakarsa Bapak H.Soenarto Soemoprawiro, saat itu Beliau menjabat sebagai Walikota Surabaya. Diresmikannya tanggal 10 November 2000 oleh Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid.

20200219-072903-5eaad8f0097f36774156b402.jpg
20200219-072903-5eaad8f0097f36774156b402.jpg
Masjid yang memiliki luas 22.300m2 ini panjangnya 147m dan lebar 128m, mampu menampung 59.000 jamaah.

Keunikan Masjid Agung ini pada kubah utama yang tingginya mencapai  27m. Dikelilingi empat kubah berbentuk limasan serta satu menara setinggi 99m. 

Ciri lain masjid ini pintu masuk ke dalam ruangannya tinggi dan besar, serta mihrabnya terbesar di Indonesia.

Tentunya bangga sebagai warga Surabaya yang memiliki masjid semegah dan semewah ini. Bahagia dunia dan akhirat seolah bisa didapat dari sini. Selain bekal iman, sehat pun bisa diperoleh. 

 Sidoarjo, April 2020.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun