Kamis, 7 Mei 2020 bertepatan dengan hari raya Tri Suci Waisak 2564BE bagi umat Buddha. Sementara, umat Islam saat ini sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan 1441H memasuki hari yang ke-15. Dua peristiwa keagamaan yang penting bagi masing-masing pemeluk agama terjadi bersamaan di tengah pandemi tahun ini.
Ada kesamaan dari dua peristiwa ini, masing-masing tidak bisa melakukan peribadatan di tempat beribadah sebagaimana layaknya tahun lalu. Masing-masing hanya bisa melakukan peribadatan di rumah, atau melalui daring. Semoga kesakralan doa tetap bisa dipanjatkan walau tanpa berkumpul di tempat ibadah.
Tangkapan layar video metro tv
Berharap semangat Ramadan dan Waisak tetap terjaga walau harus beribadah dari rumah, dengan adanya pandemi seperti sekarang ini, seharusnya ketakwaan kepada Tuhan justru akan bertambah. Doa-doa yang dipanjatkan diharapkan bisa turut mengurai permasalahan yang timbul akibat pandemi.
Bagaimanapun juga, pandemi yang telah merusak sendi-sendi kehidupan. Seluruh sektor kehidupan mengalami gejolak, terlebih sektor ekonomi terasa sangat memprihatinkan. Namun, semangat optimis menghadapi pandemi harus tetap berkobar agar keadaan segera kembali normal.
kompastv
Mengetuk pintu langit, adalah upaya vertikal yang bisa dilakukan bersama melalui doa. Umat Buddha berharap pada kekuatan Siddharta Gautama, untuk menjaga dunia agar segera kembali normal, tenteram dan damai. Untuk upaya horisontal, salah satu contohnya adalah menjaga persaudaraan agar tampak kerukunan dalam kehidupan beragama serta gemar berbagi terhadap sesama.
Ilustrasi oleh Pixabay.com
Umat Islam pun demikian, dengan semangat Ramadan meraih pahala dari Allah sebanyak mungkin dengan mematuhi segala perintah dan menjauhi semua larangan. Sunah ditegakkan dan kewajiban didahulukan.Kesamaan pada kedua ajaran yang berbeda ini terletak pada perlakuan terhadap sesama yang membutuhkan, saudara atau tetangga. Saling berbagi, saling mengasihi, saling menolong, adalah ajaran yang harus diterapkan. Bersamaan dengan dua peristiwa besar ini, tentu ajaran ini akan semakin kuat menyatukan semangat.
Pandemi diperangi langsung dengan cara beribadah dari rumah, sedangkan berbagi terhadap yang membutuhkan merupakan wujud saling menyayangi dengan berbagi. Semoga pandemi segera pergi dan bumi kembali berseri
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?