Hari Kebangkitan Nasional 2020, Jadikan Momentum Kebangkitan Bersama Melawan Covid-19
Hari Kebangkitan Nasional atau yang disingkat dengan Harkitnas, sejak tahun 1959 telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai hari untuk memperingati peristiwa Kebangkitan Nasional Indonesia yang jatuh tiap tanggal 20 Mei.
Pada saat itu, rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai "orang Indonesia". Dengan ditandai dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.
Pada tahun 2020 ini, peringatan tersebut jatuh pada hari Rabu, 20 Mei 2020. Mungkin bisa sekaligus dijadikan momentum sebagai kebangkitan Bangsa Indonesia memerangi Covid-19.
Pandemi yang tak kunjung usai dan merusak semua sendi kehidupan, sangat menyengsarakan rakyat. Banyak yang kehilangan kesempatan bekerja dan mencari nafkah. Pelajar kehilangan jam pelajaran yang sangat penting untuk mendapat ilmu, dan anak-anak yang kehilangan waktu berkumpul dan bermain bersama teman sebaya.
Sampai kapan hal ini akan berlangsung? Bisakah Kebangkitan Nasional kali ini juga membangkitkan semangat kita mengakhiri pandemi? Sebagaimana dulu saat dijajah Belanda, bangsa kita mampu bangkit dan melawan.
Pandemi tak akan berakhir jika di antara kita masih banyak yang mengabaikan. Lebaran memang sebentar lagi, tetapi berapa lama kita akan merayakan lebaran? Jika dibandingkan dengan kesehatan kita, yang setiap saat selalu dalam incaran virus corona, mana yang lebih penting untuk kita prioritaskan?
Lebaran bukan harus membeli baju baru dan saling mengunjungi. Salat Ied yang hanya sunah juga tak harus dilaksanakan di masjid atau di lapangan. Jika memang keadaan lebih membahayakan kesehatan kita dan orang lain, manakah yang perlu dijaga dan diutamakan?
Beberapa waktu yang lalu, ketika saya keluar rumah untuk suatu urusan, saya menemui hal serupa di sejumlah tempat. Pasar, trotoar dan jalan yang dijadikan ruang jualan ramai dan menimbulkan kemacetan. Orang tidak menjaga jarak dan beraktivitas di luar rumah tanpa masker.
Saatnya kini kita sadar, menghindari bahaya itu jauh lebih utama daripada meraih pahala.
Untuk apa kita mengunjungi orang tua kita, kalau itu adalah pertemuan yang terakhir akibat kunjungan kita bersama Covid? Tidakkah lebih utama kita tetap jauh dan tetap aman hingga pertemuan selanjutnya usai pandemi?
Momentum Kebangkitan Nasional 2020 ini layak kita gaungkan sebagai momen kebangkitan bersama mencegah penyebaran virus corona. Mari kita bangkit! Kita lawan corona dengan di rumah saja.
Kita patuhi larangan pemerintah. Kita ikuti protokol kesehatan dan saran tenaga medis. Kita jaga diri dan orang-orang yang kita cintai dengan tetap di rumah saja.