Any Sukamto
Any Sukamto Penulis

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadhan, Bulan untuk Memperbaiki Diri

6 April 2022   03:48 Diperbarui: 6 April 2022   03:50 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadhan, Bulan untuk Memperbaiki Diri
Salat Tarawih di Masjid Agung Surabaya (dokpri)

8. Berdoa di waktu tertentu dan memperbanyak istighfar. 

Berdoalah di waktu-waktu yang diijabah, waktu-waktu terbaik agar doa dikabulkan. Salah satunya saat berbuka puasa, karena doa orang yang berpuasa tidak akan tertolak.

Selain itu pada sepertiga malam terakhir. Allah turun ke langit dunia dan akan menjawab semua doa orang-orang yang memohon. Allah juga akan mengampuni dosa orang-orang yang memohon ampunan-Nya. Untuk Itu, perbanyak istighfar juga di bulan ini, terlebih sepertiga malam terakhir.

9. Umrah ke Tanah Suci bila mampu.

Pada bulan lain yang pahalanya tidak dilipatgandakan saja ibadah di Tanah Suci sudah dilipatgandakan sendiri oleh Allah, terlebih di bulan Ramadhan. Banyak yang berbondong-bondong pergi ke tanah haram ini, untuk mendapatkan pahala yang jauh lebih banyak. Terutama bagi mereka yang berkelebihan rezeki. Biaya umrah yang tidak sedikit, bisa lebih mahal lagi di bulan Ramadhan. Hal itu tentu dengan pertimbangan banyaknya pahala yang akan diperoleh, mereka rela merogoh kantong lebih banyak untuk bekal akhirat.  

10. Menghindari perbuatan yang tidak sejalan dengan hikmah puasa. 

Dari semua amalan baik di bulan Ramadhan Ini, akan sia-sia jika kita tidak menjaga amal kita yang lain. Ibadah puasa intinya adalah menahan diri, menahan nafsu. Apa artinya ibadah yang banyak jika setiap selesai beribadah kita menyombongkannya. Kita pamerkan semua amal yang telah kita lakukan, puasa kita, salat kita, bacaan Al Qur'an, dan sedekah serta umrah kita. Semua hanya akan tampak di dunia. Sedangkan pahala dari Allah, hanya Allah sendiri yang tahu diterima atau tertolaknya ibadah kita. Kita hanya mampu berusaha, menjalankan ibadah dengan baik, dengan hanya mengharap ridha-Nya.

Sudahkah kita menjalankan itu semua sebagai sarana menyucikan diri? Menempa keimanan kita kembali untuk bekal hidup sebelas bulan mendatang?

Wallahua'lam bishawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun