Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng
Memuja Angka Semesta Islam dari Kemegahan Istiqlal
Pada dasarnya Istiqlal berdiri tak seperti masjid-masjid pada umumnya di eranya pada tahun 1978 itu. Masjid ini memakai gaya arsitektur formalisme baru internasional, sehingga seluruh tembok dan lantai masjid yang namanya dalam bahasa Arab bermakna Kemerdekaan itu berlapis marmer dan berhiaskan ornamen geometrik dari baja antikarat.
Namun yang paling menonjol adalah plaza yang luar biasa luas di bagian dalam sehingga membuat Istiqlal mampu menampung hingga 200 ribu jamaah.
Terdiri dari dua bangunan yakni bangunan utama dan bangunan pendamping, rupanya ini dianggap sebagai perlambang hubungan kehidupan seorang Muslim di dunia yakni hablum minallah dan hablum minannaas. Sedangkan untuk keseluruhannya, Istiqlal terdiri dari lima lantai yang serupa dengan lima waktu sholat wajib dalam sehari atau Rukun Islam.
Angka tujuh juga berbicara di dalam fasad Istiqlal lewat tujuh gerbang untuk memasuki ruangannya dan dinamai berdasarkan Asmaul-Husna, nama-nama Allah SWT yang mulia. Namun kalau kalian perhatian lebih jauh, tujuh juga melambangkan tujuh lapisan langit yang harus dilewati Nabi Muhammad SAW saat peristiwa Isra' Mi'raj.
Rasullullah juga memiliki tempat tersendiri di Istiqlal kala Silaban memilih menopang masjid itu dengan 12 tiang, sesuai hari kelahiran Nabi Muhammad yakni 12 Rabiul Awal. Terakhir, coba tengadahkan kepala kalian pada satu-satunya minarat (menara masjid) yang dimiliki Istiqlal itu. Hanya terdiri dari satu minarat, itu merupakan sebuah lambang Esa bagi Sang Maha Mutlak, Allah SWT.
Bisa dibilang hampir setiap angka yang bercerita dari Istiqlal membuatku semakin mengagumi masjid ini. Sebuah masjid nasional yang berdiri sebagai lambang toleransi. Kuharap, ada banyak penduduk negeri ini yang bisa singgah dan memunajatkan harapan kepada-Nya di dalam Masjid Istiqlal.