Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖
Bagaimana Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai Selama Ramadan
Apa sebenernya alasan orang-orang cenderung menggunakan plastik sekali pakai ini untuk pembungkus makanan dan minuman. Jawabannya pasti sudah Anda ketahui. Plastik dianggap paling murah dan juga praktis untuk digunakan.Â
Masalahnya adalah plastik-plastik tersebut hanya bisa dipakai sekali saja kemudian langsung dibuang. Sudah pasti akan terjadi penumpukan sampah plastik.
Benar, banyak orang sudah mulai peduli demgan berbagai gerakan anti sampah plastik. Namun tidak sedikit pula orang yang masih acuh tak acuh dengan penghunaan plastik yang menghasilkan sampah permanen ini.Â
Ada banyak orang yang masih tidak terlalu peduli dengan kenyataan mengenai keberadaan sampah plastik yang semakin menumpuk dan menggunung.
Beberapa orang yang sangat peduli lingkungan, ada juga yang memikirkan dengan sangat bagaimana mengolah sampah plastik tersebut agar bermanfaat.
Misalnya dengan daur ulang. Masalahnya, tidak semua orang bisa mengambil langkah ini karena terbentur di biaya. Melaksanakan proses daur ulang dan serangkaian langkah lanjutan lainnya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.Â
Lalu, adakah cara yang lebih praktis dilakukan untuk mengurangi penumpukan sampah plastik di bumi tercinta kita ini?Â
Beberapa yang saya akan sarankan di sini berkaitan dengan pengurangan penggunaan sampah plastik sekali pakai adalah:
1. Meminimalkan penggunaan plastik sekali pakai secara pribadi.Â
Contoh tindakan nyata dengan membiasakan diri membawa wadah sendiri ketika membeli makanan dan minuman. Misalnya membawa kotak makan ataupun botol minuman dari rumah. Sampaikanlah pada penjual makanan untuk menggunakan wadah yang kita bawa dari rumah dan tidak menggunakan plastik. Seperti di masa kecil saya, biasanya membeli soto dengan membawa rantang sendiri dari rumah.Â
Cara lainnya adalah dengan selalu membawa botol minuman yang bisa diisi ulang saat bepergian. Dengan demikian kita tidak perlu membeli air minum kemasan dalam botol plastik yang akhirnya akan menjadi sampah.Â