Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Guru

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Membangkitkan Semangat Belajar Anak-anak Didik di Tengah Pandemi Covid-19, Caraku Memperingati Harkitnas 2020

20 Mei 2020   21:49 Diperbarui: 20 Mei 2020   21:54 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membangkitkan Semangat Belajar Anak-anak Didik di Tengah Pandemi Covid-19, Caraku Memperingati Harkitnas 2020
Sumber gambar dari FB Resmi Presiden Joko Widodo

Hari Kebangkitan Nasional yang kita peringati hari ini, 20 Mei 2020 sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kita harus tetap berada di dalam rumah. Bahkan pelaksanaan upacara Harkitnas pun dilakukan secara virtual. Tema peringatan Harkitnas tahun ini adalah "Bangkit dalam Optimisme Normal Baru". Memang kita kali ini memperingatinya dalam kondisi yang penuh keprihatinan, di tengah pandemi Covid-19.

Siapa yang menyangka bahwa pandemi Covid 19 ini berlangsung sudah lebih dari dua bulan. Bahkan menjelang Hari Lebaran, ada anjuran untuk mudik. Menahan rindu pada sanak saudara, teman dan handai taulan. Siapa yang suka dengan kondisi ini, tentu tidak ada. Kita semua berharap wabah ini segera berlalu. Amin, semoga segera berlalu.

Hal lainnya yang menyedihkan hati saya, dunia pendidikan pun kena imbasnya. Sekolah-sekolah yang biasa ramai dengan tawa riang anak-anak, penuh cerita suka dan duka, telah dua bulan tidak ada lagi semua kisah ceria di dalamnya. Gedung sekolah menjadi sepi tak berpenghuni. Mungkin masih dikunjungi sesekali untuk dibersihkan atau perawatan, namun pasti suasananya menjadi sangat sunyi. Bagaimanapun tak sama lagi.

Anak-anak belajar di rumah didampingi orang tua. Jika hanya dalam hitungan hari, mungkin mereka masih bisa menikmati dan bertahan. Namun jika sudah dalam hitungan bulan, sungguh perlu untuk terus memberikan semangat pada anak-anak untuk tetap belajar walau di dalam rumah saja. Rindu sekali bersua teman-teman sebaya. Bercengkrama, bercanda, bermain, belajar, dan berbagai kegiatan menyenangkan lainnya di sekolah.

Beberapa kali dalam perjumpaan melalui video call dengan murid-murid saya, tersirat jelas kerinduan yang teramat sangat untuk kembali belajar di sekolah. Setiap kali ditanyakan, apa yang kita doakan, selalu ada permintaan agar didoakan bisa segera ke sekolah. Sebagai mahluk sosial, kita memang tetap membutuhkan relasi dengan sesame, tak pandang usia, tua muda, besar kecil, kita butuh teman. Terlebih anak-anak yang masih usia bermain, sangat senang untuk belajar dan bermain dengan teman di sekolah.

Apakah dengan terus menerus belajar di rumah dapat menyurutkan semangat mereka? Adakah kebosanan melanda? Apapun pergumulan mereka, sudah menjadi tanggung jawab guru dan orang tua untuk terus memberi semangat dalam belajar siswa meskipun harus dilaksanakan di rumah. 

Merekalah para penerus bangsa, generasi muda yang akan mewarisi semua tugas dan tanggung jawab kita atas nusa dan bangsa. Semangat berjuang di Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2020 ini harus terus ditularkan pada mereka. Bagi mereka adalah semangat untuk terus belajar meski di rumah saja.

Sesuai tujuan dari peringatan ke 112 tahun Kebangkitan Nasional Tahun 2020 yang adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan, dan menguatkan semangatgotong royong kitasebagai landasan dasar dalam melaksanakanpembangunan untuk mempercepat pulihnya bangsa kita dari pandemi Covid-19 dalam semangat "Bangkit dalam Optimisme Normal Baru" , saya memilih untuk mengambil bagian dalam membangkitkan semangat belajar anak-anak didik saya. Kalau Anda?

Biarlah setiap kita, para orang dewasa selalu menyediakan hati untuk mendampingi anak-anak kita, mulai dari yang usia dini, anak-anak, remaja yang mungkin mempunyai berbagai pergumulan tak terkatakan di tengah keberadaan mereka terus menerus di rumah selam dua bulan ini. 

Mari bersama bahu membahu mendukung para penerus bangsa ini. Jangan abaikan mereka dengan berbagai alasan. Mari kita juga pedulikan mereka.

Mengakhiri tulisan saya ini, saya ingin mengucapkan Selamat Hari Kebangkitan Nasional 2020. Kita memperingatinya bersama menjelang Hari Raya Idul Fitri. Mari kita tetap semangat, teatp sehat dan tetap berkarya bagi nusa dan bangsa kita tercinta, Indonesia. Iya, bulan Ramadan akan segera berakhir, dan Lebaran sebentar lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun